Semarang, SuaraKPK.com – Pemerintah terus mendorong pembangunan desa berbasis potensi lokal melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi Tematik. Salah satu desa yang menjadi fokus program ini sejak tahun 2021 hingga 2025 adalah Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Melalui program DAK Tematik yang mulai digulirkan awal tahun 2022, Desa Penawangan berhasil mengintegrasikan berbagai sektor pembangunan secara holistik. Program ini mencakup sektor infrastruktur, ekonomi kreatif, lingkungan hidup, serta penguatan kelembagaan desa. Penawangan dipilih menjadi salah satu desa prioritas karena masih banyak warganya yang tinggal di rumah-rumah semi permanen berbahan papan kayu.
Edukasi dan Pendekatan yang Membuahkan Hasil
Kepala Desa Penawangan, Sulistiyo, mengungkapkan bahwa sosialisasi program bedah rumah melalui DAK Tematik dimulai pada Desember 2020. Namun, pada tahap awal, program ini sempat ditolak oleh warga karena kekhawatiran tidak adanya ganti rugi.
"Warga awalnya menolak, mereka mau jika ada kompensasi. Namun setelah diberikan edukasi secara intensif oleh Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, mereka akhirnya memahami tujuan program dan bersedia menerima bantuan," jelas Sulistiyo.
Tahap Pertama: Bedah Rumah untuk 119 KK
Pelaksanaan tahap awal dimulai pada Januari 2022 di wilayah RW 2, mencakup RT 6, RT 8, dan RT 9. Terdapat 119 Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan. Skema bantuan dibagi menjadi dua kategori:
Rp 50 juta untuk pembangunan rumah baru bagi warga yang sebelumnya tinggal di rumah papan kayu.
Rp 20 juta untuk peningkatan kualitas rumah bagi yang sudah memiliki bangunan berdinding tembok.
Pembangunan ini juga terintegrasi dengan program lain dari Kementerian PUPR, yang meliputi enam aspek utama:
1. Perumahan
2. Konsolidasi tanah (sertifikat gratis untuk 350 bidang)
3. Penyediaan air bersih
4. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal
5. Pembangunan jalan
6. Saluran irigasi
Tahap Lanjutan: Meningkatkan Skala dan Dampak
Tahun 2023, Desa Penawangan kembali mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan program ini. Pembangunan menyasar RT 7 RW 2, RT 10 RW 2, dan RT 10 RW 1, dengan total penerima sebanyak 111 KK. Alokasi dana yang digelontorkan mencapai Rp 15 miliar, dan pelaksanaannya berlangsung sukses berkat kerja sama yang solid antara pemerintah desa dan masyarakat.
Tahun 2025, program akan kembali dilanjutkan, kali ini menyasar 4 RT di Dusun Punden, yakni RT 3, RT 4, RT 5, dan RT 6 di RW 1.
Antusiasme dan Swadaya Warga
Sulistiyo menuturkan bahwa pembangunan saat ini telah mencapai sekitar 30 persen. Ia mengapresiasi antusiasme warga yang tinggi. Bahkan, ada warga yang secara sukarela merelakan sebagian tanahnya digunakan untuk fasilitas umum, dan beberapa lainnya turut berkontribusi secara swadaya dalam proses pembangunan.
"Semangat gotong royong warga luar biasa. Ada yang memberikan lahannya, ada yang membantu dengan tenaga atau dana swadaya. Ini bukti bahwa program benar-benar menyentuh dan memberdayakan masyarakat," ujarnya.
Harapan untuk Keberlanjutan
Kepala Desa Sulistiyo berharap program ini tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik semata, tetapi juga dapat mendorong perubahan pola pikir dan kesejahteraan berkelanjutan.
"Saya berharap warga bisa menjaga dan merawat rumah serta lingkungannya yang telah dibangun. Dengan demikian, kepercayaan pemerintah kepada desa kita akan semakin besar, dan pembangunan bisa terus berlanjut demi kesejahteraan bersama," pungkasnya.
---
Laporan: Endar Wiharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar