MUNA, suarakpk.com -
Lagi, pemandangan tak sedap menjadi perhatian masyarakat Kota Raha. Jalan tengah alun alun terendam air hujan akibat hujan terjadi sejak pagi hingga malam hari.
Namun dari itu, banyak tanda tanya yang mendasari sehingga terjadi genangan air di jalan tersebut.
Ada yang bilang itu akibat hujan yang tidak pernah berhenti seharian, dan ada juga yang sebut kalau ini akibat proyek timbunan yang sehingga mengakibatkan air tidak bisa terbuang ke saluran pembuangan ke kali.
Sebab, satu satunya gorong gorong saluran pembuangan air hingga ke kali, itu ikut tertimbun. Sehingga setiap kali hujan, maka air hujan akan tergenang.
Kali ini tingginya air hingga sebatas lutut orang dewasa. Saat salah seorang pengendara ditemui mengaku putar balik arah akibat tidak berani menerobos karena air setinggi lutut.
"He he he. Saya putar balik karena posisi air saat saya jalan setinggi lutut. Takut jangan sampai sementara melintas, tiba tiba mati motorku. Makanya putar balik,"ucap salah seorang pengendara roda dua warga Kota Raha.
koordinator Lapangan Gerakan Muna Bersih, Muh Rayu Welendo saat ditemui di lapangan sangat menyayangkan kerjadian tersebut.
Menurut dia, kalau terjadi banjir tersebut tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah . Sebab, disekitar situ ada proyek penimbunan.
Yang mana, saat kontraktor melakukan penimbunan dengan mengunakan alat berat tanpa melihat dan memikirkan bias dari penimbunan tersebut.
Sehingga jikalau setiap terjadi hujan, maka jalan tengah alun alun tersebut tergenang air.
"Ini salah perencanannya. Pemerintah merencanakan sesuatu proyek tanpa memikirkan efeknya,"tegas Rayu Welendo.
Apalagi kata Rayu Welendo disekitar situ ada dua bak sampah. Sehingga jikalau jalan terendam air hujan, mau tidak mau sampah yang ada didalam bak, itu akan meluap terhambur di jalan jalan dan sekitarnya.
"Ya Allah baunya disekitar situ minta ampun. Dan kalau ini terus dibiarkan, maka biasnya akan berdampak kepenyakit. Tunggu tunggu saja, nanti dengar banyak orang yang masuk rumah sakit karena dampak dari bau busuk,"tegas Rayu Welendo. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar