Gunungkidul, suarakpk.com - mencuatnya dugaan pungli PTSL tahun 2018 di kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul menyisakan kontroversi / permasalahan di kalangan masyarakat kedungkeris khususnya dan sempat mencuat di sosial media membikin geger warga masyarakat terkait biaya PTSL yang begitu tinggi melebihi dari aturan yang ditentukan pemerintah.
Menurut keterangan Murdiyanto selaku mantan lurah kedungkeris saat dikonfirmasi media suarakpk pada (7/10/2023) menjelaskan
" Memang PTSL tahun 2018 saya masih menjabat sebagai lurah dan saya sudah memberikan sosialisasi ke masyarat sudah sesuai perdes dan biaya 150 ribu per bidang mendapat tiga patok satu matre setelah itu saya tidak tahu itu urusannya pokmas dan saya tidak tahu menahu praktek dilapangan seperti apa dan uang pembiayaan PTSL tersebut, "jelas murdiyanto.
Di waktu terpisah salah satu tokoh warga masyarakat kedungkeris yang enggan disebut namanya menuturkan
" Ketua pokmas itu jogoboyonya mas dan yang megang kendali semuanya jogoboyonya apalagi biaya PTSL yang melampaui batas itu yang bertanggung jawab jogoboyo yang membidangi nya, " pungkasnya. Menurut keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa dugaan pungli PTSL tahun 2018 di kalurahan kedungkeris dalangnya jogoboyo. Perlu diketahui Heri selaku jogoboyo kedungkeris sampai saat ini belum memberikan jawaban atas konfirmasi media suarakpk dan seolah - olah menghindar dari media suarakpk Hingga berita ini ditayangkan tunggu investigasi media suara kpk selanjutnya. ( team investigator redaksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar