Boyolali suarakpk.Com- Dalam rangka kunjungan dan penilaian kinerja klaster pangan stragis (Champion Sip Bank lndonesia Tahun 2023 tahap 3 ) yang dilaksanakan di Sekertariat dan Unit usaha APPOLI Dukuh Taruloyo RT 06 RW 04 Desa Cermo Kecamatan Sambi,Kabupaten Boyolali,
Dalam kesempatan tersebut dihadiri Camat Sambi Sadeli Sos, M.M. Kepala Desa Cermo Suranto, Ketua Appoli Endro, dan dinas terkait.
Sistem pertanian organik menjadi perhatian oleh masyarakat umum, baik konsumen maupun oleh petani sebagai pelaku di sisi produksi. Potensi usaha pertanian organik, khususnya padi dan polowijo organik,banyak petani mulai beralih dari sistem pertanian anorganik ke sistem pertanian organik, salah satunya adalah petani di Kabupaten Boyolali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adopsi inovasi budidaya padi organik oleh Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pengumpulan datanya, wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahap-tahap yang dilakukan oleh para petani dalam adopsi dan inovasi adalah tahap pengetahuan, persuasi, pengambilan keputusan, konfirmasi serta yang terakhir adalah tahap adopsi. Tahap pengetahun yaitu didapatnya informasi mengenai jenis benih varietas lokal yang diperkenalkan oleh tim penyuluh pertanian kepada petani dengan memperkenalkan benih varietas lokal yang akan dibudidayakan dengan cara turun temurun dan tidak hilang baik rasa, bentuk dan produksinya dan dapat dipakai untuk benih lagi. Kedua, tahap persuasi yaitu tahap yang dilakukan pada saat mengikuti sekolah lapang. Saat itulah petani mampu merasakan manfaat sehingga mempertimbangkan pentingnya inovasi yang kan dilakukan; ketiga adalah tahap difusi (Pengambilan Keputusan) adalah tahap yang akan menentukan para petani untuk dalam pengambilan keputusan apakah menggunakan ataupun menolak adopsi difusi inovasi APPOLI. Sehingga Sistem pertanian organik menjadi perhatian oleh masyarakat umum baik konsumen maupun oleh petani sebagai pelaku di sisi produksi.
Potensi usaha pertanian organik, khususnya padi organik, banyakpetani mulai beralih dari sistem pertanian anorganik ke sistem pertanian organik, salah satunya adalah petani di Kabupaten Boyolali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adopsi inovasi budidaya padi organik oleh Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, Ketua Appoli Endro, saat ditemui diruangannya mengatakan dengan pengumpulan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahap-tahap yang dilakukan oleh para petani dalam adopsi dan inovasi adalah tahap pengetahuan, persuasi, pengambilan keputusan, konfirmasi serta yangterakhir adalah tahap adopsi. pengetahun yang didapatnya, informasi mengenai jenis benih varietas lokal yang diperkenalkan oleh tim penyuluh pertanian kepada petani dengan memperkenalkan benih varietas lokal yang akan dibudidayakan dengan cara turun temurun dan tidak hilang baik rasa, bentuk dan produksinya dan dapat dipakai untuk benih lagi. tahap persuasi yaitu tahap yang dilakukan pada saat mengikuti sekolah lapang. Saat itulah petani mampu merasakan manfaat sehingga mempertimbangkan pentingnya inovasi yang akan dilakukan.
Lanjut Endro, organisasi tani yang mampu mengorganisir anggotanya untuk mencukupi kebutuhannya sendiri, secara menegemen yang sistematis pembukuan juga menggunakan aiti yang bagus cara untuk mengendalikan inflasi yang bergejolak dimasyarakat dengan kenaikan harga.
Endro juga menegaskan bahwa APPOLI ini, kita sudah bisa membuat organisasi yang berbadan hukum yang dulunya dengan nama aliansi petani padi oraganik, yang beranggotakan 685 orang dari 235 lokasi yang berbeda, dari 337 anggota sudah bisa memasarkan produk APP0LI sendiri
Dirinya juga berharap Appoli bisa menjadi organisasi milik masyarakat yang mandiri profesional berbadan hukum sesuai dengan prosedur pemerintah membeli produknya petani dijual dengan harga yang tinggi dengan mesin moderen memperkerjakan petani dan lingkungan masyarakat sekitar,sehingga bisa berkelanjutan dan alam pertanian menjadi subur sehingga generasi yang akan datang anak cucu kita itu mendapatkan alam yang subur bukan tanah yang gersang, untuk generasi muda jangan takut untuk bertani karena bertani itu tidak harus ke sawah dengan keadaan badan yang kotor, paska panen itu juga sudah termasuk petani menjual juga bagian dari pertanan, dari produksi sampai pemasaran. harapnya, Endro, pungkasnya (Wawan/Mujib/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar