SALATIGA, suarakpk.com – Dalam rangka mendukung stabilisasi harga pangan di Kota Salatiga sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 dan Inflasi Harga Pangan akibat kenaikan harga BBM, Dinas pertanian dan Pangan Kota Salatiga, kemarin, Jum'at sampai dengan Minggu (9-11 Desember 2022), menggelar Salatiga Agro Festival yang merupakan rangkain dari acara Toko Tani Indonesia (TTI).
Dalam acara tersebut Dinas pertanian dan Pangan Kota Salatiga menyediakan stand untuk subsidi sembako bagi masyarakat yang mendapat kupon. Sembako terdiri dari komoditas beras, bawang merah, telor dan cabai.
Selain sembako, diberikan juga subsidi pakan ikan kepada POKDAKAN (Kelompok Pembudidaya Ikan).
Sebelumnya, Toko Tani Indonesia (TTI) pada Tahun 2022 ini dilaksanakan dalam bentuk Salatiga Agro Festival. Namun direncanakan, tahun 2023 kegiatan bakal diformat dalam bentuk yang berbeda, lebih mengarah kepada kelompok masyarakat penerima yang terkena stunting, daerah komposit berwarna merah (rawan pangan)
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Panggan Kota Salatiga,Heni Mulyani,SE,MAP,MA, kegiatan Salatiga Agro Festival terdiri dari Lomba Flash Mob Kampanye “Kenyang Gak Harus Nasi”, Lomba Inovasi Menu B2SA untuk bekal anak sekolah, Lomba Menggambar Kategori Usia TK, Lomba Ikan Hias Guppy dan Tamasaba, Lomba Dance Competition usia SMA, Lomba Stand Terbaik.
“Kegiatan Stand diikuti 50 peserta UMKM pengelola pangan lokal dan mitra Dinas Pangan dan Pertanian,” tuturnya.
Heni berharap, ke depannya dengan dilaksanakan Salatiga Agro festival adalah sebagai sarana promosi, edukasi Program B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) serta secara ekonomi.
“Kami memberikan kesempatan kepada mitra Dinas Pangan dan Pertanian untuk ajang promo komoditas dan pengenalan produk,” ucapnya.
Dikatakan Heni, selain itu, mampu memberikan bantuan stimulant berupa sembako dan subsidi pakan ikan, bagi para kelompok pembudidaya ikan, mengingat harga pakan ikan selama 3 bulan sekali mengalami kenaikan.
Sementara, PJ Walikota, Drs. Sinoeng Noegroho Rahmadi,MM, dalam sambutannya mengaku mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
“Terutama edukasi “Kenyang Gak Nasi” yang dalam bentuk gerakan Flashmob, sehingga lebih mengena bagi masyarakat,” ujarnya.
Diungkapkan Sinoeng, bahwa pelaksanaan Salatiga Agro Festival juga kegiatan yang sangat positif dalam rangka memacu perputaran perekonomian.
“Terutama mitra Dina Pangan dan Pertanian, agar bisa eksis dan bertahan karena efek pandemi, Inflasi harga dan gagal panen,” ungkapnya.
Di sisi lain, salah satu peserta stand dari kelompok pekarangan pangan lestari (P2L), Sutiyo mengatakan, bahwa kelompoknya mengikuti kegiatan Salatiga Agro Festival, dalam rangka mengenalkan dan menjual prodak pertanian seperti cabe, wortel, terong dan lain-lain yang ditanam dipekarangan rumah.
“Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, walau tidak luas, kelompok P2L bersyukur karena dapat mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan, sehingga program ketahanan pangan bisa terwujud, dan menghasilkan nilai ekonomi serta dapat mensejahterakan anggota, dari hasil penjualan,” pungkasnya. (Endar/Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar