Terkait Pungutan di Sekolah, Kepsek MAN Salatiga : Ganjar Tidak Bisa Membedakan Antara Sekolahan Sama MAN - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

29 Oktober 2022

Terkait Pungutan di Sekolah, Kepsek MAN Salatiga : Ganjar Tidak Bisa Membedakan Antara Sekolahan Sama MAN

 

SALATIGA, suarakpk.com - Sejumlah wali murid di MAN Kota Salatiga mengeluhkan adanya Biaya Spp/infak wajib di sekolahan tersebut, wali murid yang enggan disebut namanya, mengatakan di Sekolah MAN Negeri Salatiga, ada Pungutan SPP /IOP/lnfak Rp.175.000, perbulan dan uang seragam, sementara, untuk pembayaran SPP/IOP/ lnfak, masing-masing siswa diwajibkan membayar setiap tanggal 10, hal tersebut dinilai wali murid sangat keberatan.

Sebagaimana dikatakan salah satu wali murid yang enggan disebut namanya, saat dikonfirmasi melalui sambungan Telp whatsapp, mengatakan bahwa tiap bulan IPP itu rutin, pada dasarnya IPP seperti SPP, tapi di situ namanya dialihkan namanya Infak, itu wajib dibayar maksimal tiap tanggal 10.

“Iya kemarin kan ada info Se Jawa Tengah bebas SPP, untuk Sekolah Negeri kan di bebaskan SPP nya jadi ya meri, kami keberatan dan berharap gratis untuk biaya SPP/ infak,” tuturnya.

Sementara, Kepala sekolah MAN Kota Salatiga, Mundofir, saat dikonfirmasi suarakpk.com, Kamis (20/10/22) di ruang kerjanya, membenarkan adanya IPP di sekolahnya. Dirinya mengatakan bahwa ada iuran SPP/lnfak Rp 175.000,/bulan, tidak ada masalah dengan pungutan SPP tersebut.

"Karena kalau tidak memungut SPP, tidak bisa hidup,” katanya.

Mundofir pun menganggap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak memahami perbedaan Sekolah umum dan MAN.

“Karena di sini tidak seperti SMP/SMA, itu kan maunya Ganjar, yang tidak bisa membedakan antara sekolahan sama MAN, semua digebyah uyah, masalahnya kita setiap harinya ada 27 mata pelajaran, sedangkan sekolah lainya hanya 15 mata pelajaran, sedangkan guru honorer di sini ada 43, dengan jumlah murid 1,200 siswa," ujarnya.

Lebih lanjut, Mundofir, menjelaskan kegunaan IPP di sekolahnya, dipergunakan untuk beli minuman aqua, untuk jumaat berkah dan yang sebagian lagi untuk membeli tanah untuk gedung siswa thanfid.

"Dan untuk narik seperti ini, jelas ada undang-undangnya, dan apabila ada wali murid yang keberatan tidak sekolah di sini juga tidak apa-apa, kami tidak memaksa,” jelasnya.

Diungkapkan Mundofir, bahwa MAN Negeri Salatiga mendapat dana (BOS) 1 milyar lebih, namun BOS dinilai tidak mencukupi dalam operasional sekolah. Dirinyapun menyalah Gubernur Jawa Tengah yang mengeluarkan statmen tentang tidak adanya pungutan di sekolah.

“Kalau memang tidak boleh memungut biaya kepada wali murid, seperti yang dikatakan Gubenur Ganjar, itu menurut saya tidak benar, karena semua ada Undang-Undangnya, jadi untuk mencukupi kebutuhan, ya kita musyawarahkan dan menurut saya statmennya pak Ganjar salah,” ungkapnya.

Ditandaskan Mundofir, bahwa seluruh guru MAN Salatiga telah bersepakat tidak mendukung dan memilih Ganjar dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

“Dan sudah kita sepakati bersama, pemilu atau pemilihan Persiden yang akan datang, semua MAN sudah komitmen tidak akan memilih Ganjar Pranowo,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, suarakpk.com belum berhasil mengkonfirmasi Kementerian Agama di Kota Salatiga. (tim/red)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)