PURWOREJO, suarakpk.com -Seorang pelajar berinisial NG (16), warga Desa Bedono kluwung Rt 02 Rw 05 Kec. Kemiri Kab.Purworejo, diduga menyebarkan berita bohong bahwa dirinya menjadi korban kejahatan jalanan alias klitih lantaran takut dimarahi oleh neneknya.
Lantaran ulah pelajar SMP N di Purworejo ini, tim Reserse Kriminal dari Polres Purworejo dan Polsek Kemiri, mesti turun tangan melakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Ryan Eka Cahya S.I.K., M.Si menuturkan peristiwa ini bermula pada kamis tanggal 20 oktober 2022 sekira pukul 20.30 Wib ketika pada saat itu naik sepeda motor dari Pituruh akan pulang kerumahnya di Desa Bedono Kluwung Kec.Kemiri Kab Purworejo dengan memakai jaket tersebut karena hujan kemudian jaket di lepas dan diduduki dijok sepeda motor yang dikendarai, pada saat sampai depan SMA 4 Purworejo ikut Desa Bedono kluwung kec.kemiri kab purworejo jaket tersebut jatuh dan masuk kedalam rantai sepeda motor yang dikendarai dan mengakibatkan sobek tidak beraturan pada bagian depan dekat kerah jaket, sobek di lengan sebelah kiri karena anak GANI merasa takut dimarahi oleh simbahnya kalau sampai rumah maka berinisiatif untuk mengarang cerita yaitu habis dikeroyok oleh 3 orang di jalan dengan menggunakan senjata jenis gergaji diserang dari arah belakang mengenai jaket yang di pakai mengakibatkan sobek dibagian depan dekat kerah sampai lengan sebelah kiri sobek tidak beraturan dan setelah itu oleh anak GANI dishare di WA group serta di buat untuk status WA di handpone Anak GANI kemudian menjadi viral dan beritanya menyebar.
Tim reskrim gabungan lalu melakukan pemeriksaan ulang dengan menghadirkan yang diduga korban. Tim juga melakukan cek tkp dan meminta keterangan saksi di sekitar tkp namun tidak ada saksi yang melihat atau mendengar tentang adanya kejadian tersebut di lokasi yang diduga sebagai TKP serta mencari rekaman cctv disepanjang jalur tempat kejadian perkara dan tidak menemukan adanya cctv yang mengarah ke arah pelaku seperti yang korban ceritakan Kala itu, Gani masih bersikukuh mengaku dirinya menjadi korban kejahatan jalanan, meski kepala Dukuh Manggung dan saksi sekitar TKP mengatakan nihil kejadian demikian pada waktu yang disebutkan.
"Proses pemeriksaan berjalan terus, setelah menemui banyak kejanggalan baik dikuatkan dari saksi sekitar, cctv, dan barang bukti jaket yg sobek bagian depan sehingga yang diduga korban ini mengaku bahwa cerita yang ia buat itu bohong," ujar Ryan.
Sementara yang diduga korban sudah mengakui telah mengumbar kebohongan kepada rekan-rekan di media social, cerita palsunya itu telah diunggah ke media social.(Alex Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar