MUNA BARAT, suarakpk.com -
Tokoh Pemuda Muna Barat, Ahmad Abas Karip, S,Sos mengatakan bahwa kalau dirinya mengamati dinamika selama kurang lebih 100 hari kepemimpinan DR Bahri begitu berfariasi. Ada yang pro dan juga ada yang kontra.
Meski begitu, dalam suasana ini DR Bahri sebagai PJ Bupati Muna Barat terus berkreasi dan berinovasi untuk menata pemerintahan serta melahirkan kebijakan pembangunan di daerah ini untuk mewujudkan visi misi yang di tugaskan oleh kementrian dalam negeri.
Terobosan demi terobosan program yang digagas sungguh sangat memberi harapan masyarakat untuk suatu kesejahteraan. Masyarakat dan publik pun menanti realisasi dari pada terobosan tersebut.
"Kesadaran dan dukungan moral masyarakat Muna Barat tentu sangat di butuhkan oleh DR Bahri. Tapi dalam teori yang sudah diterapkan itu, saya menilai ada berbagai tantangan yang di hadapi, utamanya mainsed masyarakat yang sudah membudaya,"sebut alumni sosiologi unhalu ini.
" Ini saya kira tantangan besar. Karena biar bagaimana pun arah kebijakan seorang pemimpin daerah kalau tidak ada kesadaran masyarakat untuk berfikir maju, maka saya yakin sulit mencapai harapan,"jelasnya.
"Karena saya berharap kepada DR Bahri dapat melahirkan kesadaran kolektif masyarakat untuk lebih berfikir maju dan berkeinginan untuk perubahan pola fikir dan dapat melahirkan Kondusifitas politik yang sejuk dalam menghadapi kontestasi politik 2024,"ungkapnya.
Adapun kritikan dan dinamika politik yang terjadi itu merupakan bagian dari pengawasan dan kontrol oleh publik terhadap kepemimpinan PJ Bupati Muna Barat.
Dan didalam pemerintahan itu suatu hal biasa dan tidak bisa dijadikan suatu hambatan pemerintah untuk menjalankan program program atau gagasan.
Arus kolaborasi silih berganti datang baik itu dari kalangan intelektual, politisi, dan sekelompok tertentu , dan ini suatu langkah perubahan dari gaya kepemimpinan sebelumnya.
Olehnya itu dari amatan dan realitas perjalanan pemerintahan DR Bahri bahwa rakyat memungkinkan untuk berfikir melanjutkan kepemimpinannya sampai 2029 mendatang.
Kenapa itu harus dilanjutkan? Karena waktu dua tahun itu tidak cukup untuk mencapai konsep dan gagasannya untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Muna Barat
Apa lagi kendala dengan anggaran APBD tidak cukup untuk mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan masyarakat Muna Barat.
'Ini bukan sanjungan dan upaya untuk mencari perhatian tapi ini hanya hasil amatan secara sosial dan politik,"pungkasnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar