GROBOGAN, suarakpk.com - Keberadaan jembatan penghubung antara Desa Nglinduk dengan Balai Desa Nglinduk yang menghubungkan dengan pusat keramaian, pusat ekonomi Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, keadaan jembatan sekarang semakin memprihatinkan juga berpotensi mengancam keselamatan pengguna sepeda motor maupun kendaraan roda empat.
Kondisi jembatan yang dibangun puluhan tahun lalu saat ini dirasa memprihatinkan oleh masyarakat Desa Nglinduk.
"Semakin hari papan Gladak jembatan semakin rapuh, banyak yang sudah rapuh kayunya, apa lagi kalau dilewati kendaraan roda 4, kondisi atas jembatan bergoyang dan sangat membahayakan keselamatan warga pengguna jembatan ini," ujar salah satu masyarakat setempat yang tidak mau disebutkan namaya.
Menurut Santi (30) Warga dukuh Nglinduk yang kebetulan lewat jembatan ini sepulang dari berbelanja di pasar Sulursari, saat di tanya oleh media suarakpk dirinya dan keluarga menjelaskan tiap hari lewat jembatan ini kalau mau ke Desa Sulursari, memang ada jalan lain yang lebih nyaman gak lewat jembatan ini, tetapi memutar kebarat lumayan jauh.
Santi berharap kepada bupati Grobogan Sri Sumarni serta anggota DPRD yang berasal dari kecamatan Gabus dan dinas DPUPR.
" Saya sebagai warga memohon untuk dinas terkait serta pihak yang berwenang memperhatikan infrastruktur yang ada di wilayahnya, terutama Desa Nglinduk khususnya untuk bidang infrastruktur jembatan di desa Nglinduk, kondisinya sangat membahayakan keselamatan warga," jelas Santi.
Kepala Desa Nglinduk Sugiyarto kepada media suarakpk menjelaskan mengenai kondisi jembatan di desanya, pihaknya sudah beberapa kali membuat proposal kepada dinas DPUPR dan setiap ada rapat yang di datangi staf DPUPR selalu mengingatkan kondisi jembatan di desanya seperti itu adannya.
Sugiyarto memohon kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni dan anggota DPRD dari Kecamatan Gabus dan dinas terkait,
"Tolong diperhatikan aspirasi warga Desa Nglinduk, karena kondisi jembatan saat ini sangat membahayakan keselamatan jiwa warga yang lewat jembatan ini, apa lagi kalau malam hari, kalau di lewati truk engkel, maupun kendaraan roda empat kondisinya sudah bergoyang-goyang, sehingga warga Nglinduk yang membawa hasil pertanian maupun bata merah hasil produksi warga Nglinduk banyak memutar ke arah barat maupun ke arah timur memang memutar agak jauh dikit demi keselamatan jiwa dan barang yang di jualnya.
Sugiyarto menambahkan bahwa jembatan ini dibangun puluhan tahun lalu,
"Pihak desa sudah beberapa kali memperbaiki, terutama gladak papannya, jembatan ini mempunyai panjang kurang lebih 10 Meter, tinggi dari dasar sungai 6 Meter dan lebar jembatan ada 3,5 Meter," jelasnya.
(Dwi- Gutomo/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar