BLORA, suarakpk.com - Kunjungan Tim Wasev Mabes TNI Paban II/Puanter Sterad Kolonel Inf. Jaelan, S. IP., melakukan kunjungan kelokasi TMMD Reguler ke-113 di dukuh Alas Malang, Desa Pengkoljagong kecamatan Jati, Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Kunjungan tersebut didampingi oleh Bupati Blora Arief Rohman dan jajaran Kodim 0721/Blora, Forcompincam jati dan Kepala Desa Pengkoljagong.
Kolonel Inf .Jaelan menjelaskan bahwa pelaksanaan TMMD di Kodim 0721/ Blora ini sangat tepat karena dukuk ini sangat terisolir dengan dukuh lainnya dalam satu desa. Senin, (30/05/22).
"Saya lihat diLapangan memang TNI melibatkan masyarakat setempat dan bersama sejumlah unsur lainnya, tempat pelaksanaan ini sudah tepat, mengingat masyarakat ini lokasinya terisolir, " jelasnya.
.jpeg)
Kolonel Jaelan berharap kegiatan TMMD ini bisa bermanfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Pelaksanaan fisik sampai hari Senin sudah mencapain 80 %, saya kira sampai tanggal 9 nanti sudah selesai / clear, material tinggal pemadatan saja, semoga dengan dibangunnya jalan ini nanti akses masyarakat semakin mudah, " imbuhnya.
Kolonel Jaelan mengaku ikut prihatin di Jawa masih terdapat Desa seperti ini di dalam hutan oleh sebab itu perlu adanya penyetatraan kegiatan seperti ini.
" Kegiatan TMMD Nanti perlu dilanjutkan, sinergi Pemda Blora dengan TNI polri, serta masyarakat lainnya semoga dengan kegiatan yang maksimal ini bisa memberikan yang terbaik bisa membantu masyarakat sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat yang dilalui program ini " harapnya.
Jaelan berpesan agar masyarakat bisa menggunakan jalan ini dengan baik, ia juga mengimbau jalan ini untuk akses tidak boleh di palang, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pendidikan untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.
Bupati Arief saat ditanya media suarakpk.com dengan adannya program TMMD didesa Pengkoljagong ,dirinya mengapresiasi kegiatan TMMD yang terimakasih kepada TNI membantu kami dalam Sesarengan mbangun Blora.
"Ini sangat berarti,bermanfaat dan berguna, dengan sinergi TNI polri dengan masyarakat guyup rukun, bisa membuat seperti ini. Dengan kegiatan ini bisa dikeraskan dulu dan dibangun secara bertahap, " jelas Bupati Arif.
Menurutnya, dengan bersinergi Pemda dengan Kodim bisa membantu pembangunan di wilayah pedalaman diBlora
"Kita sangat suport, nanti anggaran kegiatan seperti ini bisa ditambah dan tentu bantuan pak kades bersama warga bisa membantu tenaganya. Ini sinergi yang luar biasa, " tutur.Aris Rohman.
Bupati sangat berharap melalui TMMD ini akses jalan hutan menuju Alas Malang yang menghubungkan ke pusat Desa Pengkoljagong,maupun Kecamatan Jati bisa dibangun dan cepat selesai agar nyaman dilalui masyarakat.
“Kami akan sangat terbantu dengan adanya TMMD ini yang menyasar pembangunan infrastruktur desa-desa hutan seperti ini. Hal ini selaras dengan visi misi kami, dimana pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama . Semoga TMMD ini bisa berjalan sukses dan kedepan bisa kita lanjutkan ke desa-desa lainnya. Semangat Sesarengan mBangun Blora,” tambah Bupati.
Mbah ji kuncung (55), warga Dukuh temuireng menyambut baik adanya program TMMD di Desa pengkoljagong menuju dukuh Alas malang .
“Dengan adanya TMMD ini sangat dirasakan masyarakat, kami gotong-royong bersama TNI/POLRI, " ucapnya.
Menurutnya dukuh Alas Malang ini mempunyai akses jalan penghubung ke Dukuh Bulurejo kondisi rusak berat sehingga sulit dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat dimusim hujan.
“Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama yang apabila diperbaiki akan mempercepat akses warga Dukuh Alas Malang dalam menjual hasil.pertanian ke Desa Pengkoljagong maupun ke Pusat Kec. Jati. Kami sangat berterimakasih TNI karena TMMD sudah membangun jalan ini,” jelas ji kuncung .
Sekedar untuk diketahui, kegiatan TMMD Reguler ke 113 mulai dilaksanakan hari (11 /05 sampai 09/2022.
Kegiatan TMMD Reguler ini meliputi pembangunan fisik dan non fisik di Desa Pengkoljagong. Kegiatan fisik diantaranya pembangunan jalan hutan penghubung Alas Malang - Bulurejo, Desa Pengkoljagong. Berupa jalan grosok sepanjang 1.100 meter, lebar 2,5 meter, kemudian jalan makadam 3.300 meter selebar 2,5 meter, jalan grosok/leveling sepanjang 3.400 meter, lebar 2,5 meter, dan talud badan jalan sepanjang 20 meter tinggi 3 meter untuk mencegah longsor.
Sedangkan untuk sasaran kegiatan non fisik mencakup penyuluhan hukum perdata, penyuluhan wasbang dan PPBN, penyuluhan dikmas/laka, penyuluhan pendampingan industri rumah tangga, penyuluhan peningkatan hasil pertanian, penyuluhan administrasi kependudukan, penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan KB, penyuluhan perkawinan dan perceraian, penyuluhan pernikahan dini dan stunting hingga keterampilan yang bermanfaat kearifan lokal.
(Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar