BLORA, suarakpk.com - Jum'at, (22/04/2022) Keberadaan jalan utama penghubung antara Desa Doplang ke Desa Bangklean yang masuk Kecamatan Jati kabupaten Blora sangat vital fungsinya, karena jalan ini melewati beberapa desa, mulai dari Desa Jati sampai ke Desa Jegong.
Jalan ini merupakan urat nadi utama bagi warga yang di lewati jalan tersebut, khususnya warga Desa Bangklean, Gempol, Jegong, Jati, dan merupakan jalan satu satunya dari Desa Bangklean Desa Doplang, yang merupakan pusat perekonomi di Kecamatan Jati. Jalan ini masuk ke dalam kategori jalan Kabupaten.
Masyrakat keluhkan rusaknya jalan Doplang ke Bangklean, memang benar kerusakan jalan ini semakin parah, kanan kiri badan jalan banyak berlubang kedalam raya rata 10/15 cm dan lebar lebar mulai dari perbatasan Doplang dengan Dukuh Bantengan Desa Jati dan Jati ke Jegong, masuk wilayah dalam hutan 85% jalanan rusak parah.
Dari beberapa tanggapan warga masyarakat Dukuh Bantengan Desa Jati, Parji (52) yang juga sopir / pengusaha angkutan,
"Memohon kepada Pemda Blora lewat dinas DPUPR supaya tahun 2022 , diperhatikan dan juga dibangun. Ya semoga paling tidak ditahun 2023 bisa menjadi program prioritas Pemda Blora," jelasnya.
Parji berharap, "Aspirasi warga masyarakat Kecamatan Jati yang dilalui Jalan ini bisa menjadi program prioritas Bupati Blora Arief Rohman di tahun anggaran 2023," harapnya.
Saat di konfirmasi melalui WhatsApp Kepala Desa Bangklean Mulyono juga berharap, Pemkab Blora lewat DPUPR memperhatikan aspirasi warganya dan memprioritaskan program pembangunan di tahun anggaran 2023, karena jalan ini merupakan jalan yang strategis, jalan ekonomi masyarakat desa nya akses ke kota kecamatan Jati maupun kabupaten Blora, harapnya.
Mulyono menambahkan, "Sampai saat ini kerusakan jalan Doplang ke bangklean semakin hari semakin parah."
"Warga Desa Bangklean dan paguyupan sopir bangklean sering iuran, gotong royong untuk perawatan jalan yang berlubang dalam dan lebar dengan pedel /grosok."
"Karena dengan rusaknya jalan ini, biaya sewa angkutan juga lumayan naik, yang biasa Rp. 350.000,- sekarang Rp. 500.000,- sekali jalan, hal ini juga mempengaruhi perekonomian warga Desa Bangklean," tambahnya.
(Dwi/ red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar