GUNUNGKIDUL, suarakpk.com – Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan program dari pemerintah pusat untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu di masa pandemi sejak merebahnya covid 19.
Namun sangat disayangkan, yang terjadi di padukuhan duren, Kalurahan Ponjong, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
Bantuan yang semestinya meringankan beban masyarakat, justru diduga dimanfaatkan oleh seorang oknum dukuh, dengan meminta jatah uang kepada warga penerima BLT.
Informasi yang dihimpun di lapangan, permintaan sang oknum dukuh bervariasi, antara Rp.25 ribu hingga Rp.100 ribu, penerima, bahkan ada yang dimintai rokok satu sampai tiga bungkus.
Menurut keterangan warga yang enggan disebut namanya, Selasa (28/12/2021) kepada awak media mengatakan bahwa pungutan terhadap warga dilakukan oleh S atas perintah W selaku dukuh duren.
Sementara itu W selaku dukuh duren saat dikonfirmasi awak media suarakpk melalui pesan WhatsApp, awalnya menyangkal, dirinya berdalih, tidak melakukan pungutan apapun.
"Saya orang islam mas, saya tidak mungkin meminta pungutan uang kepada warga saya,” dalihnya. Selasa (28/12/2021)
Lebih lanjut, dicerca beberapa pertanyaan, W secara tidak langsung mengakui, bahwa dirinya telah melakukan pungutan kepada warga, menurutnya, persoalan dugaan pungutan telah diselesaikan di balai pedukuhan Duren.
“Urusannya sudah selesai di tingkat padukuhan mas, kemarin hari jumat di balai padukuhan duren sudah saya kembalikan uang dan rokoknya," akunya.
Sementara, ditambahkan warga, bahwa jumlah warga yang dimintai pungutan kurang lebih 60 KPM dan yang di kembalikan baru 28 KPM.
"Yang sudah dikemalikan sekitar 28 mas dari 60," pungkasnya.
Diungkapkannya, bahwa warga berharap, hal ini dapat diselesaikan melalui ranah hukum untuk mencari keadilan. (Tim/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar