Kades Rembes Bringin, Terus Berjuang Desanya Bebas RTLH

KAB.SEMARANG, suarakpk.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah terus menggelontorkan berbagai program kerjanya, diantaranya melalui program Merenovasi ataupun Memperbaiki rumah Warga tidak layak huni (RTLH), demikian disampaikan anggota Komisi V DPR RI PDIP, Mochamad Herviano Widyatama atau yang akrab dipanggil mas Vino.

“Kami dari komisi V DPR RI Akan terus berupaya Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. dan langkah Yang sudah diambil Yakni melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” katanya.

Dituturkan Mas Vino, bahwa program tersebut dikucurkan di seluruh lndonesia melalui Direktorat Jenderal Kementerian PUPR.

“Dan untuk Desa Rembes, Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang jumlah yang dialokasikan sebanyak (20) unit Rumah Tidak Layak Huni warga di Desa Rembesm,” tuturnya.

Sementara, saat ditemui media belum berapa lama ini, Rabu (16/06/21), Kepala Desa Rembes, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Dra,Hj.Arifah, mengungkapkan, bahwa dirinya bersama Perangkat Desa dan bersama-sama warga berantusias membantu.

“Warga melaksanakan Kerja bakti guna Percepatan menyelesaikan program 20 (BSPS) warga Desa Rembes,” ungkapnya.

Dijelaskan Arifah, bahwa aspirator Mochamad Herviano Widyatama komisi V DPR RI PDIP, untuk membantu pengentasan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), besar bantuan BSPS 20 juta juta rupiah Per rumah. Dirinya merincikan kegunaan dana BSPS, diantaranya, Rp.17.500.000 untuk Pembelian material sesuai yang dibutuhkan, Rp.2.500.000 untuk biaya tukang.

“Peningkatan kwalitas Swadaya sesuai dengan kemampuan warga masyarakat masing-masing yang penting rumah menjadi Layak huni, sehat, aman dan nyaman,” tegas Arifah,

Dikatakan Arifah, bahwa salah satu cita-citanya dalam memimpin Desa Rembes, diantaranya, Desa Rembes bebas dari Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

“Oleh karena itu, saya berupaya mencari bantuan, mulai dari sumber dana APBN, Provinsi, Kabupaten, dan juga dengan dana desa, untuk mencapai Desa Rembes, bebas rumah tidak layak huni (RTLH), rata-rata warga antusias untuk membedah rumahnya agar menjadi rumah layak huni,” katanya.

Lebih lanjut Arifah mengaku, bahwa warga masyarakatnya juga pernah mendapat Program pembuatan rumah baru sebanyak 20+9 kepala keluarga (KK).

“Program pembuatan Rumah tersebut dialokasikan dengan biyaya Rp.30 jt untuk masing-masing rumah dari (PUPERA),” pungkasnya. (Mujib/Solikin/red)