SURAKARTA, suarakpk.com - Dalam rangka meningkatkan kompetensi Wartawan Media SUARAKPK, siang ini, Kamis (10/6/2021) redaksi media SUARAKPK bekerjasama dengan Yayasan Forum Indonesia Maju dan Berbudaya (FIMB) dan Yayasan Persaudaraan Berbudaya Indonesia (YPBI) menggelar workshop dan pelatihan jurnalistik yang mengangkat tema, "Mewujudkan Indonesia Maju Berbudaya" di sebuah hotel yang terletak di Lawean Surakarta.
Tak tanggung-tanggung, redaksi SUARAKPK menghadirkan Ketua Dewan Pers, Prof.Dr.Ir.K.H.Mohammad Nuh,DEA.
Ketua Dewan Pers memberikan latihan tentang pentingnya jurnalis menanamkan keingginan belajar dan belajar.
Dijelaskan M.Nuh dalam materinya, bahwa momentum menjadi Pers sebagai penyubur tumbuhnya tiga modalitas.
"Demograpic Dividend, Digiyal Dividend dan Nilai-nilai ke Indonesia. Pers tidak boleh menjadi penandus sosial (kegersangan sosial)," jelasnya.
Ditandaskan M Nuh bahwa media harus diantara, menurutnya, jika media suka menempel, maka akan kehilangan medianya.
"Penyakitnya media, terkadang terjebak pada kepentingan, nempel sana nempel sini," tandasnya.
Diungkapkan M Nuh bahwa Pers sebagai penyedia atmosfer, untuk menyemai tiga modalitas. Menurut M Nuh bahwa pers memastikan menjaga real democracy.
"Yang saya khawatir terjadi pseduo Democracy, terjadi konspirasi antar pilar demokrasi," ucapnya.
Dikatakan M Nuh bahwa indeks kemerdekaan pers dapat dilihat dari meningkatnya kualitas kemerdekaan pers sehingga dapat memperkuat demokrasi, edukasi, pencerahan, pemberdayaan dan nasionalisme untuk melunasi janji kemerdekaan.
"Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satu yang menjadi tujuan kemerdekaan bangsa," jelasnya.
Ditegaskan M Nuh, bahwa tugas Pers sebagai penjahit, bukan justru memotong motong kain.
"Dalam artian tugas pokok pers adalah pemersatu bangsa, desain multufungsi, pers sebagai pejahit dengan desain mono sistem berskala besara," jelasnya.
Usai memberikan materinya, M Nuh pun menyampaik ucapan selamat Ulang Tahun ke 12, dan dirinya juga memberikan dukungan wartawan SUARAKPK untuk dapat meningkatkan kompetensinya.
"Dewan Pers sedang menyusun dan mengkaji adanya sebuah kelas wartawan bukan hanya menjadi, wartawan madya dan utama, namun wartawan Spesialis," ujarnya.
Selain M.Nuh, Redaksi SUARAKPK dalam meningkatkan kompetensi Wartawannya, juga menghadirkan 2 Profesor bidang komunikasi, sebagai, Narasumber, diantaranya,
Prof.Dr.Widodo Muktiyo, Staf Ahli Menteri Kominfo, Bid Komunukasi dan Media Massa, dan Prof.Burhan Bungin,P.Hd. dari Pakar Ilmu Komunikasi.
Sebelumnya, Kamis (10/6/2021) pagi, SUARAKPK mengelar pembukaan workshop dan pelatihan dan sekaligus merayakan Hari Ulang Tahunnya ke 12 di Pendopo Walikota Surakarta, yang dihadiri oleh Wakil Walikota Surakarta, Perwakilan Danrem, Perwakilan Dandim surakarta, Perwakilan Kapolrestabes Surakarta, Masyarakat Adat Nusantara, Perwakilan Keraton Surakarta Hadiningrat, Pakualam, dan lainnya.
Sementara, Ketua Yayasan Forum Indonesia Maju dan Berbudaya, KP.Dr.H.R.Andi Budi Sulistyonagoro,SH,M.Ikom menuturkan bahwa budaya merupakan kekuatan dasar berbangsa dan berbudaya. Dirinya menegaskan, pentingnya budaya Indonesia dibangkitkan kembali.
Usai pelatihan, semua Ketua Dewan Pers, Prof.Dr.Ir.K.H.Mohammad Nuh,DEA dan Prof.Dr.Widodo Muktiyo, Staf Ahli Menteri Kominfo, Bid Komunukasi dan Media Massa, menandatangani sertifikat yang diberikan kepada semua peserta. (001/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar