Kepala Kesbangpol Propinsi Jawa Tengah, Haerudin SH.MH dalam sambutan pembukaannya, berpesan, Diskusi dapat berjalan lancar dan baik dalam mensikapi dampak covid-19 terhadap ketahanan ekonomi.
“Diharapkan, diskusi ini diharapkan dapat berjalan lancar dan baik dalam mensikapi dampak covid-19 ini terhadap ketahanan ekonomi bersama,” pesan Haerudin, sebelum pamit meninggalkan ruangan.
Sementara, Bayu Wijayanto dari Universitas Satya Wacana Salatiga, yang hadir menjadi Narasumber FGD Forkompenab, memaparkan hasil survei yang dilakukan di daerah Salatiga, menurutnya, salah satu hasilnya, daerah tersebut berangkat dari tingkat ekonomi yang baik dari hasil survey.
“Itu memunculkan istilah Aman, Iman, dan Imun, Aman (Keamanan secara jasmaniah) Iman (Ditunjang dengan kehidupan Rohani yang kuat) dan Imun (Menjadi pembentuk imunitas tubuh untuk menangkal penyakit),” ucap Bayu.
Selain Bayu, FGD Forkompenab juga menghadirkan Ucok Silalahi, yang mengungkapkan bukti nyata di lapangan, betapa terasa dampak covid-19 terhadap ekonomi, khususnya yang dialami para petani, nelayan dan para buruh.
“Dampak covid 19 terjadi disemua bidang termasuk di bidang pertanian, para petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk,” ungkap Ucok.
Sementara, Ketua Umum Forkompenab sebelumnya, Rohimin, mengatakan bahwa pengurus yang baru dilantik, untuk segera membuat program kerja unggulan dan disinergikan dengan pengurus di tingkat Jawa Tengah.
Diantara program program unggulan yang disampaikan dari masing masing Kabupaten/Kota, sangat beragam salah satu program yang dimunculkan dari DPC Forkompenab Boyolali Mulyono, yaitu menciptakan petani muda, dengan menggandeng anak muda yang mau belajar di perguruan tinggi tentang pertanian dan dibiayai, hal ini sudah dilakukan oleh Mulyono bekerjasama dengan Universitas Boyolali. (Endar/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar