Maruli Simanjuntak mengatakan, pompa hidram ini merupakan pengabdian prajurit TNI, yang merupakan bentuk sinergitas bersama seluruh komponen bangsa sebagai salah satu ide untuk memecahkan permasalahan kebutuhan air di Nusa Tenggara Timur.
Menurut Maruli, pompa hidram yang dikembangkan ini merupakan teknologi lama, kemudian dimodifikasi sehingga jauh lebih murah, efisien dan pemasangannya pun lebih cepat.
“Pengabdian TNI sinergitas seluruh komponen bangsa ini telah kami presentasikan kepada Gubernur NTT dan Pemerintah Daerah, supaya ini bisa lebih masif di NTT. Kami sudah siapkan tim-tim untuk bekerja bersama pemerintah daerah, masyarakat dan seluruh komponen bangsa, sehingga bisa membuat di tempat masing masing, secara masif” katanya, Rabu (3/3).
“Dengan bantuan pompa hidram ini, kami mengucapkan terima kasih karena sudah mendekatkan air kepada kami. Sekarang kami rasakan bahwa pompa hidram ini menjawab keluhan kami selama ini tentang air, khususnya di musim kemarau,” ucap warga Oelunasi, Agustanio.
Masyarakat akan menjaga pompa hidram ini, sehingga lebih awet digunakan. “Kami tidak kenal hujan maupun panas, bahkan kerja kebun pun kami tinggalkan, untuk membantu TNI sehingga pompa hidram ini cepat kami rasakan manfaatnya,” Tambah Agustanio.
Selain meresmikan pompa hidram, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak didampingi Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya melakukan peninjauan pompa hidram di Makobrigif serta meninjau tanaman lahan dan pembibitan kelor di Kelurahan Camplong. (Titus/Pendam IX/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar