KAB.SEMARANG, suarakpk.com – Dalam upaya mewujudkan Desa Wisata, belum berapa lama ini, Minggu (10/1/2021) Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang menggelar lomba Sapta Pesona di Desa setempat yang dihadiri oleh Camat Susukan Dewanto S.STP, Kapolsek Susukan, AKP Syamsudin dan Koramil 07/Susukan, kemudian Bapenda Propinsi, Dinas Pariwisata Kabupaten, Pamong Budaya, Wartawan.
Kepala Desa Muncar Khoirudin Bagas saat di temui awak media menuturkan bahwa dalam pelaksanaan perlombaan, dirinya tetap komitmen melaksanakan protokol Kesehatan yang telah diterapkan selama pandemi.
“Kita dalam ranggka mewujudkan Desa Wisata yang sebenarnya kita sudah siap, tetapi karena Pandemi kita tetep patuh dengan peraturan Pemeritah,” tuturnya.
Khoirudin Bagas menjelaskan lomba Pariwisata Sapta Pesona sebagai upaya kepemimpinannya mewujudkan Desa Muncar sebagai desa wisata yang ada di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, hal tersebut, menurutnya mendapatkan respon dan dukungan dari warga masyarakat.
“Alhamdulilah masyarakat kami semua memahami apa Sapta Pesona dan Alhamdulilah masyarakat kami sangat luar biasa dengan kompak, sehingga yang kemarin kita jadi Wisata Desa satu obyek Ngidam Muncar yang sampe sekarang sudah berjalan, sekarang Alhamdulilah kita bisa lebih cepat untuk menjadi Desa Wisata yang artinya masyarakat kami bisa menjual ke arifan lokal di masing masing Dusun yang sudah kita petakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khoirudin mengungkapkan, Desa Muncar selain memiliki obyek Ngidam Muncar, juga terdapat beberapa wisata lainnya. Disebutkannya, Dusun Jaten dengan Agro Wisata yang menyediakan wisata buah klengkeng dan macam macam buah.
“Ada masing masing hasil tani dan bahkan di sana sudah serijit mungkin di masing masing Rt sudah mematakan polo wijo, toga, buah, hasil tani polo wijo dan sebagainya,” ungkapnya.
Dikatakan Khoirudin, bahwa Desa Muncar dengan sedemikian komplet sehingga Desa Muncar telah siap menerima pengunjung di masing masing Dusun.
“Sudah bisa kami layani tamu atau pengunjung, baik dari Wilkam Drink, Wilkam Snak, Wilkam Dance sampai Home Stay, sampai apa yang bisa dilihat dan yang bisa dilakukan, mulai dari kenangannya atau sofenir di masing masing Dusun sudah disediakan sesuai dengan Icon masing masing Dusun,” katanya.
Khoirudin menandaskan tempat wisata yang ada di desanya, seperti Dusun Klarangan sebagai Dusun Budaya, Dusun Jaten sebagai Dusun Agro buah, kemudian di Dusun Parean sebagai Home Stay, Dusun Ledok sebagai wisata Reliji, Dusun Krajan dengan diunggulkan hasil kerajinan dan di Dukuh Sari menjadi pusat kuliner.
“Jadi harapan kami besar kepada Pemerintah betul betul mensuport, karena semua ini tidak akan pernah terwujud tanpa suport dari Pemerintah,” tandasnya.
Namun demikian, ada sedikit rasa yang mengganjal dalam benak Kepala Desa yang secara tangguh memperjuangkan desanya menjadi desa tujuan wisata. Menurutnya, Pemerintah Desa beserta panitia berharap dalam lomba Sapta Pesona dapat dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Bupati Semarang terpilih, Ngesti Nugroho, akan tetapi orang nomor satu di Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang, tidak dapat menghadiri kegiatan yang telah dipersiapkan berbulan-bulan di Desa Muncar.
“Terimakasih, kemarin kita sudah mengundang pak Ganjar, Gubenur Jawa Tengah dan pak Ngesti Nugroho Bupati Kab.Semarang, tetapi beliau berdua berhalangan, belum bisa datang,” ucapnya dengan nada lirih seolah menandakan rasa kurang lengkap dalam kegiatan lomba Sapta Pesona.
Khoirudin mengatakan, bahwa dengan ketidak hadiran kedua pemimpin tersebut telah dampak sangat besar dalam kehidupan sosial masyarakat di Desa Muncar.
“Dampaknya sangat luar biasa, masyarakat kami yang sedemikian kompak meyambut kedatangan beliau, tetapi tidak bisa datang, ini warga masyarakat kekecewaanya luar biasa, dan ke depan masyarakat kami tidak berharap besar untuk pak Ngesti hadir di Muncar,” ujarnya.
Hal tersebut sebagaimana tersirat dalam sambutan Kepala Desa Muncar Khoirudin Bagas mengungkapkan bahwa warga masyarakat Desa Muncar berharap dapat bertemu dengan pemimpin pilihannya namun Gubernur Jateng dan Bupati Semarang terpilih Ngesti Nugroho, hingga acara berakhir, kedua pimpinan daerah tersebut tidak hadir, sehingga warga merasa sangat kecewa.
"Masyarakat kami sangat kecewa, beliau telah mengajarkan 2 hal pada kami, pertama tentang Sapta Pesona poin 7 yaitu "kenangan" sungguh ini kenangan yang tak mungkin kami lupakan, yang kedua mengajarkan tentang kita tidak boleh semende (tergantung), berharap pada makhluk tapi kita harus berharap hanya kepada Tuhan Allah SWT yang jelas tidak akan pernah mengecewakan hambanya,” ungkapnya.
Khoirudin, kembali menegaskan, dengan rasa syukur dan semangatnya dalam membangun Desa Wisata di kegiatan lomba Sapta Pesona tersebut tetap berjalan.
“Alhamdulilah masyarakat kami masih tetap semangat, harapan kami ke depan Pemerintah bisa memberikan suport total kepada masyarakat kami, sehingga tercipta Desa Muncar ini betul betul menjadi Desa Muncar maju sejahtera ahlakul karimah,” tegasnya.
Tak lupa Khorirudin mengaku berterimakasih kepada awak media yang dinilai telah turut mendukung terwujudnya Desa Muncar sebagai Desa Wisata.
“Yang jelas, kami sangat terimakasih kepada temen temen Media yang luar biasa berperan sangat besar sekali untuk Desa Muncar dan harapan kami, kami mintalah kerjasamanya atau dukunganya dari temen temen media untuk mendampingi kami untuk mewujudkan Desa yang maju,” pungkasnya. (Erwanto/Eko/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar