BLORA, suarakpk.com - Wakil ketua DPRD, Anggota DPRD Blora dari Fraksi Partai Demokrat, Nasdem, berserta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora didampinggi Anggota dari Polsek, Koramil 15/japah, serta Kepala Desa Ngrambitan dan Desa Beganjing mengecek langsung kondisi jalan penghubung Desa Ngrambitan - Desa Beganjing yang putus/longsor, akibat tergerus air sungai Lempungan anak sungai lusi Kecamatan Japah, kabupaten Blora. Sabtu (23/01/2021).
Rombongan DPRD yang dipimpin langsung oleh Wakil ketua DPRD Sakijan ingin melihat secara langsung jalan yang putus kurang lebih panjang 25 meter dan lebar 4,5 meter tersebut, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan sama sekali.
Sakijan menuturkan, "kami beserta temen - teman dari Dewan akan mengupayakan terkait penganggaran untuk melakukan penanganan longsoran tersebut melalui APBD, semoga cepat terealisasi dan dibangun, " tuturnya.
Kepala Desa Ngrambitan Sukar menjelaskan,
"Sebenarnya jalan desa ini sudah longsor beberapa bulan lalu tidak seberapa. Namun karena tak segera diperbaiki, longsoran pun makin memanjang dan melebar Sehingga menyebabkan putusnya jalan penghubung desa tersebut, " jelas Sukar.
Lebih lanjut Kepala Desa Ngrambitan menyampaikan bahwa putusnya jalan penghubung desa ini sangat mengganggu aktifitas warga, baik segi perekonomian, warga yang hendak keladang, sawah, pasar, harus memutar balik kendaraan sehingga mengeluarkan biaya, waktu lebih banyak.
Anggota DPRD Blora Fraksi Demokrat, Iwan Krismiyanto, Aditya Candra Yogaswara, Yusuf Abdurrohman mengungkapkan, pengecekan jalan penghubung desa putus ini atas aduan masyarakat kepada Yusuf Abdurrohman, Sehingga, pihaknya mewakili Dapil 3, 4, dan 5 melakukan tindak lanjut.
"Ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat. Karena fungsi kita mendegarkan, menyerap aspirasi masyarakat, nanti akan dibuat review berdasarkan fakta lapangan. Selanjutnya akan dikirim kepada Bappeda, DPUPR, Sekda dan lainnya untuk dibahas lebih lanjut sehingga ada jalan keluar berupa penganggaran di APBD," tutur Iwan.
Lebih lanjut Iwan menyampaikan dari hasil pengecekan, permasalahan utama longsornya jalan diakibatkan aliran sungai yang cukup deras ketika musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi.
Jalan yang longsor secara real 25 meter dan lebar 4,50 meter yang putus, juga lokasi dipinggir sungai menurut perhitungan secara analisa dibutuhkan anggaran kurang lebih 3 Millyar, untuk membangun longsoran tersebut.
Iwan berharap bisa teranggarkan dan longsoran segera bisa ditangani, Sehingga masyarakat tak perlu lagi memutar balik kendaraan ujarnya.
Sementara itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang diwakili oleh Bidang Sumber Daya Air (SDA 1), Kepala Bidang (Kabid ) SDA Wilayah 1, Surat, S.T., M.T, Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan dan Rehabilitasi SDA 1 Wahyu Benyamin Arivin, S.T, kasi Pemanfaatan dan Kerjasama SDA 1 Fajar karunia Pratama, S.T, beserta staf.
Surat, S.T., M.T., menyampaikan permohonan maaf karena Kepala Dinas DPUPR (Ir Samgautama Karnajaya, M.T.) tidak bisa ikut meninjau ke lokasi longsoran dikarenakan ada kegiatan lain, jelasnya.
Selanjutnya Surat, S.T., M.T menerangkan, "Kami DPUPR selaku pihak teknis, akan segera melaksanakan kegiatan, apabila alokasi penganggaranya sudah jelas dan siap. Pembangunan Penanganan longsoran dengan tahapan pengukuran lokasi, uji tanah (boring dan sondir) kemudian perencanaan dilanjutkan pelaksanaan pembangunan penanganan longsoran tersebut, semoga cepat terealisasi dan segera dibangun agar warga kedua desa tidak memutar lagi jalanya," pungkasnya.
(krb02/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar