KAB. BOYOLALI, suarakpk.com – Pemerintah Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali terus mengembangkan pembangunan wisata, hal tersebut terlihat dari program Masterplannya yang diprogramkan selama 10 tahun anggaran.
Kepala Desa Kaligentong, Slamet Sunardi, belum lama ini, Senin (19/10) membenarkan adanya Perencanaan pembangunan wisata yang termuat dalam masterplan yang telah disiapkan sejak 2018. Menurutnya pembangunan di desanya cenderung mengarah pada Eko Agrowisata.
“Sejak perencanaan dan Pembangunan Eko Agrowisata telah dimulai sejak tahun 2018 yang lalu, dan saat ini sudah memasuki pembangunan tahun ke 3 pencapaian 35%,” ucapnya.
Dijelaskan Slamet, program agrowisata di kelurahan Kaligentong tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 6,4 hektar.
“Program Agrowisata ini sendiri direncanakan akan selesai pada tahun 2027, Eko Agrowisata akan memadai dari beberapa aspek, baik aspek Religiusnya, aspek pertanian, kehutanan, perkebunan, tata ruang terus aspek budaya,” jelasnya.
Program tersebut, lanjut Slamet Sunardi, dirinya mendasarkan pada Peraturan Gubernur yang baru keluar tahun 2016.
“Maka 2017 baru bisa dibentuk badan usaha desa sebagai pengelola masterplan bisa dikeluarkan tahun 2018 yang awal dan sudah di tandatangani oleh beberapa pihak terkait,” lanjutnya.
Diuraikan Slamet, ke depannya masterplan pembangunan akan mengarah pada sebuah perencanaan Eko agrowisata yang mengangkat 31 lokasi wiasata.
“Diantaranya, Kolam Renang Agro Ekowisata Gentong Kecono, Playground, Found Court, Gedung Pertemuan, Kantor Desa Kaligentong, Argo 1 yang meliputi buah-buahan diantaranya, durian, nangka, kelengkeng, jambu, tanaman organic,” urainya.
Selain itu, Slamet juga menambahkan bahwa di Eko Agrowisata akan disediakan juga kolam ikan, Masjid Kaligentong Al Furqon, Flying Fox 1, Komplek Pertokoan, Balai Pasadranan /Makam Tangkisan, Argo 2 yang menyediakan buah jeruk, markisa, alpukat, kelengkeng, jambu dan lainnya.
“Di Eko Agrowisata juga disediakan Balai Pelatihan, Vihara Karuna Metta Jaya Dk.Ngelo, Flying Fox 2, Parkir, Argo 3 (sayur organik), Argo 4 (demplot sayur organik), Smk Pembangunan, setiap SMARATUNGGA, Pagoda, Air Terjun Dolewang, Vihara Veluana, Hutan Bambu, Mata Air Kalicacing, Mata Air Kaliwinong, Mata Air Kalisalak, Gereja Pantekosta, Mini Market, Pura Agung Dharma Bhuana, Gjki Ngelo dan River Tubing,” tambahnya.
Ditandaskan Slamet, tempat yang disediakan dalam Eko Argrowisata bersifat mengangkat potensi sumber daya alam dan potensi Desa yang dimiliki di Desa Kaligentong.
“Alhamdulillah, sekarang yang sudah berjalan dan yang sudah dapat dirasakan hasilnya adalah pohon kelengkeng yang sudah berbuah sekitar 500 pohon,” tambahnya.
Sementara, Slamet mengaku, terkait dengan pohon durian pohon nangka dan lainnya belum terlihat hasilnya karna penanaman pohon untuk mengetahui hasilnya itu butuh waktu lama sekitar 4 tahun.
“Dengan adanya program Masterplan ini, diharapkan dapat mengangkat potensi dan sumber daya alam yang bisa dirasakan oleh semua masyarakat dan wisatawan pengunjung Ekoagrowisata tersebut,” pungkasnya. (sulis/eko/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar