Keterangan foto: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan BRT Kutoarjo-Borobudur di Purworejo pada Selasa (1/9/2020)
PURWOREJO, suarakpk.com – Bus Rapid
Transit (BRT) Trans Jawa Tengah Koridor Kutoarjo (Purworejo) - Borobudur
(Magelang) secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada
Selasa (1/9/2020) di Purworejo.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Tengah, Satriyo Hidayat, menuturkan bahwa layanan Trans Jateng merupakan bentuk
dukungan Pemerintah Provinsi untuk menunjang Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN) Borobudur dengan rute Terminal Kutoarjo–Purworejo–Terminal
Borobudur dan sebaliknya seperti dirilis dari laman Pemprov Jateng.
“Rute yang berangkat dari Kutoarjo,
Purworejo akan melintas Stasiun Kutoarjo-Terminal C Purworejo–Pasar
Kutoarjo–Pasar Desa Bandungrejo–Akper Purworejo–GOR Sarwo Edhi Wibowo–Simpang 4
Perum Sucen–Pondok Pesantren An Nawawi–Plaza Purworejo–Pertigaan Maron–SMPN 19
Purworejo–Desa Jati–Pasar Margoyoso–Pertigaan Sekar Panjang–Pasar Krasak–SMK
Muhammadiyah Salaman–Polsek Salaman–SMPN 1 Salaman–Taman Reptile Rescue
Borobudur–Balkondes Saka Pitu–TK PGRI Puspita–Perempatan Koramil (BBC)–Terminal
Borobudur,” tuturnya.
Dijelaskan Satriyo untuk Rute yang
dilewati BRT Trans Jawa Tengah Koridor Kutoarjo (Purworejo) - Borobudur
(Magelang) yakni dari Terminal Borobudur-Perempatan Koramil (BBC)–TK PGRI
Puspita–Balkondes Saka Pitu–Taman Reptile Rescue Borobudur–SMPN 1
Salaman–Polsek Salaman–SMK Muhammadiyah Salaman–Pasar Krasak–Pertigaan Sekar
Panjang–Pasar Margoyoso–Desa Jati–SMPN 19 Purworejo–Pertigaan Maron–Plaza
Purworejo–Pondok Pesantren An Nawawi–Simpang 4 Perum Sucen–GOR Sarwo Edhi
Wibowo– Akper Purworejo–Pasar Desa Bandungrejo–Alun-alun Kutoarjo–Stasiun
Kutoarjo.
Sementara, Direktur Utama BRT Trans Jateng
Koridor Kutoarjo-Borobudur Wahyu Muji Mulyana mengatakan peresmian tersebut
sesuai dengan rencana setelah mengalami penundaan karena pandemi.
“Kalau sampai waktunya mundur lagi,
siapa yang akan menanggung kerugiannya sementara semua armada pun sudah siap,”
kata Wahyu.
Ditandaskan Wahyu, bahwa kehadiran BRT
Trans Jateng tersebut tidak menggusur angkutan yang sudah ada, akan tetapi
menggeser dalam arti bahwa terjadi scraping angkutan yang berhimpitan dan
diganti dengan Trans Jateng ini.
“Sedangkan untuk proses ini melibatkan para
pengusaha untuk berinventasi dan krunya tentunya dipekerjakan di Trans
Jateng,” tandasnya.
Wahyu menjelaskan, tujuan pertama BRT untuk
pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yaitu Borobudur, dimana
Borobudur selama ini selalu identik dengan Yogyakarta.
“Maka diharapkan dengan adanya Trans
Jateng ini, masyarakat luas akan semakin tahu dan lebih mengenal lagi Purworejo,
karena rute Trans Jateng ini akan melewati setasiun Kutoarjo,” jelasnya.
Wahyu berharap dengan adanya Trans
Jateng dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten
Magelang serta bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
“Dengan BRT Trans Jateng ini dari pihak
manajemen menampung sekitar 130 tenaga kerja, baik itu untuk manajemen Trans
Jateng, pengemudi, pramujasa serta koordinator lapangan atau korlap yang ada di
koridor serta halte Trans Jateng yang telah ada. Semoga dengan adanya BRT Trans
Jateng Koridor Kutoarjo- Borobudur ini akan benar-benar meningkatkan
perekonomian khususnya dalam hal transportasi,” harapnya.
Wahyu mengajak semua masyarakat
Purworejo dan Magelang untuk selalu merawat, menjaga semua fasilitas angkutan
Trans Jateng tersebut, serta untuk saling mendukung satu sama lain.
“Karena semua ini adalah subsidi dari
pemerintah untuk masyarakat yang bertujuan memberikan pelayanan angkutan yang
nyaman, aman dan murah,” pungkasnya. (Alex/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar