UNGARAN, suarakpk.com – Dalam rangka melestarikan budaya,
Pemerintah Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang terus berusaha
menyelesaikan pembangunan gedung sanggar tari di desanya. Pembangunan gedung
yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan hasil pajak.
Kepala desa kelero H.Winarno A.Md didampingi sekdesnya Widi
A.Md menuturkan bahwa untuk melestarikan budaya yang, desanya sedang
menyelesaikan pembangunan gedung sanggar tari yang dibangun sejak tahun 2015.
“Inshaa allah akan selesai di tahun 2020,” tutur winarno saat
di temui suarakpk.com, selasa (11/02) di ruang kerjanya.
Dijelaskan Winarno, bahwa kalau peraturan dulu Alokasi Dana Desa,
tidak boleh untuk pembangunan gedung, namun dalam rangka mewujudkan visi dan
misi, dirinya terus berusaha dengan berbagai cara untuk membangun gedung
sanggar tari, melalui hasil sisa ADD dan hasil pajak, Ia alokasikan ke
pembangunan gedung sanggar tari.
“Ini belum selesai, karena itu uang sisa ADD dan hasil pajak
serta baru-baru ini, ada peraturan bahwa ADD bisa untuk melanjutkan
pembangunan gedung sanggar tari itu,” ucap Winarno.
Oleh karna itu, lanjutnya, di dalam UUD Desa, untuk
pemberdayaan masyarakat itu bisa digunakan untuk pembangunan gedung, dan di tahun
ini, dia memperkirakan, pembangunan gedung sanggar tari dapat selesai.
“Pembangunan yang kedua menyelesaikan pembangunan infrastruktur
terutama jalan, drainasse dan Insyallah untuk jalan sudah hampir semuanya
tersentuh untuk Desa Klero dan wajar kalau dalam lima tahun udah mulai ada yang
rusak,” ujarnya.
Dijelaskan Winarno, bahwa jalan yang sudah mulai rusak
tersebut, sudah ada yang mulai dibangun lagi.
“Contohnya, yang dulu jalan cor, sekarang diganti dengan
aspal dan dengan adanya perangkat perangkat yang baru ini, sangat membantu karena
masih muda muda semua, Skilnya bagus banget, dengan adanya seleksi
perangkat desa ini, sudah pasti SDMnya tinggi-tinggi, jadi kinerhanya juga
bagus,”pungkasnya. (mujib/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar