GARUT,
suarakpk.com - Pembukaan Khotmul Qiroah Wal Ijazah, Kitab Shohih Muslim, pada
hari senin (23/12) di Pondok Pesantren Suci, jalan Raya Karangpawitan Desa Suci,
Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut secara resmi dibuka oleh Wakil
Gubernur Jawa Barat, H.Uu Ruzhanul Ulum.
Selain pimpinan
pondok pesantren beserta jajaranya, hadir juga Ketua MUI Kab Garut, Camat
Karangpawitan, Kapolsek dan Danramil Karangpawitan serta tamu undangan.
Wakil Gubernur Jawa
Barat, H.Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutanya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan
Ponpes di bawah pimpinan KH.Abdurrahman Qudsy.
“Kita mengaperesilasi
terhadap kegiatan ini, karena dengan kegiatanini, akan mampu membaca kitab
gundul, yang belum pasti bisa semua,” tuturnya.
Wagub mengatakan,
tidak sedikit pesantren yang kesulitan menalar kitab Alfiyah, apalagi hanya seribu
hari sudah selesai. Ia berharap ke depan Provinsi Jawa Barat dapat menjadi
Provinsi yang Religius.
“Perlu kita
sampaikan Provinsi Jabar adalah Provinsi Religius, hingga 90% masyarakat Jabar
adalah muslim,” ungkapnya.
Sementara Ketua
Pelaksana Penyelenggara Pimpinan Pondok Pesantren (ponpres) Suci, KH.Abdurrahman
Qudsy mengungkapkan, maksud dan tujuan diadakan Khotmul Qiroah Wal Ijazah Kitab
Shohih Muslim adalah untuk para ustad yang mau menyelesaikan Sanazd. Dirinya
mengatkan dengan kehadiran Wagub Jabar, para tokoh masarakat, dan para Kyai,
akan dapat mengantisipasi perkembangan atas ajaran pemurtadan, penyebaran
ajaran menesatkan seperti syiah dan ahmadiyah di Kabupaten Garut.
“Yang harus diperhatikan,
suatu masukan kepada Bupati Garut, Forkopimda bahwa telah banyak tokoh-tokoh
islam di Kab.Garut yang menolak terhadap pembangunan Betesda,” ucapnya.
Lebih lanjut, KH.Abdurrahman
Qudsy mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Bupati Garut dalam kegiatan
tersebut.
“Walau kecewa pada
bupati bahwa dalam kegiatan sekarang ini tidak hadir dan tidak ada konfirmasi
sebelumya, tapi kami berharap mudah-mudahan ke depan beliau bisa hadir,” ujarnya.
KH.Abdurrahman Qudsy
berharap, melalui imformasi dari media, ke depan, Bupati dapat mendengarkan apa
yang menjadi aspirasikan dari tokoh-tokoh masyarkat.
“Pembangunan Rumah
Sakit Betesda ini mohon dikaji lebih serius,” pungkasnya. (Rahmat/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar