JEPARA, suarakpk.com - Berbagai budaya dilakukan oleh warga masyatakat di Jawa Tengah dalam memanjatkan rasa syukurnya atas segala nikmat dan rejeki yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang dikenal dengan budaya Sedekah Bumi. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Tengguli Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pemerintah Desa Tengguli bersama masyarakat, kemarin Jumat (9/8) menggelar serangkaian kegiatan diantaranya festival manganan nasi pincuk seribu samir. Budaya masyarakat yang rutin dilakukan tersebut menjadi daya tarik tersendiri dalam membangun wisata lokal di Jawa Tengah.
Pantauan di lapangan, sebelum manganan, sedekah bumi juga menyajikan hiburan Karnaval tumpeng dan kesenian lokal, yang dimulai dari balai Desa Tengguli, dan berakhir di sirkuit loka jaya (Gundil). Dikisahkan, Loka Jaya atau dikenal dengan Gundil merupakan sebuah petilasan ukur Soko Masjid Demak yang dibawa Sunan Kalijogo, di tempat inilah masyarakat Desa Tengguli mengadakan doa bersama untuk sebagai wujud syukur masyarakat setempat atas limpahan nikmat dan rejeki dari Allah SWT.
Nampak hadir dalam kegiatan rutin tahunan, diantaranya Petinggi Desa Tengguli, Fatkhur.
Dalam sambutannya, Fatkhur berharap, agar tradisi sedekah bumi ini memiliki makna lebih dari sekedar acara upacara tradisional.
"Sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dengan budaya Jawa," tuturnya.
Ditegaskan Fatkhur bahwa sedekah bumi merupakan wujud syukur manusia terhadap Tuhan YME yang telah memberikan Rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi.
Kegiatan sedekah bumi yang disaksikan oleh ribuan masyarakat desa tersebut, ditutup dengan pembagian 1.000 nasi pincuk dan samir serta gunungan hasil bumi lainnya kepada masyarakat yang hadir. (Arief/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar