Aktivis HAM, Ronny Jangan Dibikin Kolot Dengan Melarang ke Pantai - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

29 Juli 2019

Aktivis HAM, Ronny Jangan Dibikin Kolot Dengan Melarang ke Pantai

Aktivis HAM Aceh Ronny Harianto. (Suarakpk/Dedi)

ACEH TIMUR - Aktivis HAM, Ronny Hariyanto, sangat menyayangkan aksi penutupan pantai secara sepihak yang dilakukan para santri di Pantai Leugeu, Peudawa, pada Minggu,(28/7).

"Aceh Timur jangan dibikin kolot, apakah dengan menutup pantai lalu maksiat hilang?di daerah lain pantai dibuka dan bisa dijaga, buktinya aman - aman saja tuh," kata Ronny, Senin (29/7/2019)

Ronny juga sangat mengherankan aksi sepihak seperti itu, seolah menandakan lemahnya hukum dan tidak hadirnya negara pada perkara urusan publik yang riskan tersebut.

"Aneh, kok itu bisa terjadi, seolah bukan negara hukum, harusnya kan negara hadir, dan pihak keamanan bisa dikerahkan bila aktivitas di pantai itu dianggap sebagai masalah, tidak perlu main mobilisasi massa seperti itu, nanti kalau kenapa - kenapa, misalkan ada benturan gimana? Dan bagaimana jika masyarakat mencotoh aksi mobilisasi massa untuk memaksakan kehendaknya pada urusan lain misalnya, bisa kacau negeri ini," cetus putera Idi Rayeuk tersebut.

Ronny sangat sependapat jika sebagai daerah syariat islam, pengunjung pantai diberi batasan dan pengawasan ketat, termasuk pemisahan aktivitas laki - laki dan perempuannya di pantai.

" Benar itu, kita sepakat dengan penilaian para santri terrsebut, jangan sampai non muhrim mandi -mandi di pantai bercampur - campur, itu kan sudah maksiat dan jelas tidak benar, contohnya seperti yang diisukan di sebuah pantai sebelumnya, ya kita sepakat dipisahkan, tapi jangan pantai yang ditutup tak boleh dikunjungi, itukan keliru, kan ada potensi ekonomi di sana, bisa mendongkrak ekonomi masyarakat setempat, mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan kerja, kan bisa juga ditempatkan petugas anti maksiat di pantai, ujar pria berdarah Aceh - Minang tersebut.

Menurut Ronny, pantai bukan pusat maksiat di dunia, dan ia yakin masyarakat pergi ke pantai untuk menikmati alam, dan bukan bertujuan maksiat.

" Belum ada sejarahnya di dunia ini, manusia dikutuk dan bencana diturunkan hanga gara - gara orang pergi ke pantai, tapi bencana turun karena kedurhakaan manusia kepada Allah, maksiat dan kemungkaran yang lazimnya terjadi di tengah hunian masyarakat dan di balik meja pejabat," ketus aktivis HAM itu.

Ronny sangat menyayangkan minimnya komunikasi antar pihak berkompeten terkait dunia pariwisata Aceh Timur, yang menurutnya semakin tidak jelas.

"Harusnya negara kan hadir, dalam hal ini misalkan dinas pariwisata, buatlah pendekatan, bangun komunikasi, kan bisa dimusyawarahkan, kenapa seolah pada hilang akal, bengong aja planga - plongo pantai ditutup begitu," tandasnya.

Ronny berharap,  santri selaku garda terdepan penjaga syariat islam, beserta pihak pesantren dan terutama alim ulama, bersedia memberi kesempatan dan ruang dialog bagi publik berkaitan hal ini maupun lainnya, agar tercapai kesepahaman dan masyarakat mendapatkan pemahaman yang humanis.

" Sebagai warga biasa, yang sangat menghormati ulama dan warga pesantren, dan walaupun komentar saya ini mungkin tidak disukai, saya memohon pihak pesantren membuka ruang dialog antar pihak, agar bisa mencapai kesepahaman, islam kan sangat identik dengan musyawarah, kita berharap masyarakat diberi ruang untuk berkembang pikirannya" pinta Ronny.

Selanjutnya Ronny mengingatkan, bila aksi sepihak dan gaya pendekatan konservatif tersebut terus dibudayakan, maka Aceh Timur bakal semakin tertinggal dan terbelakang.

" Negeri orang semakin maju dengan peradaban rasionalnya yang terbuka dan semakin canggih, kita malah mundur ke belakang jadi tambah kolot nutup -nutupin pantai, cara - cara seperti ini bukan tidak berimbas pada pola pikir publik dalam berbagai aspek yang juga akan mempengaruhi kemajuan daerah," cetus tokoh muda pers Aceh tersebut.

Ronny juga meminta Bupati Aceh Timur, Hasballah M Thaib (Rocky) mencetuskan upaya baru guna membangkitkan dunia pariwisata islami Aceh Timur," ujar Ronny. (Dedi)

1 komentar:

  1. Ya kalau mau syariat di Aceh Timur..sekalian terapkan hukum pancung dan hukum rajam

    BalasHapus

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)