Dikabarkan, bahwa kenaikan UN Provinsi Aceh yang dapat menaikkan prestasinya di Tahun ini, karena Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pendidikan, bekerja keras melakukan berbagai terobosan kegiatan dan bimbingan intensif di seluruh Kabupaten/kota di Provinsi sejak akhir tahun 2018 hingga April 2019.
Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Republik Indonesia, beberapa waktu lalu telah mengeluarkan
releass, yang menyebutkan, bahwa Aceh berhasil naik 8 peringkat dari UN tahun 2018,
dimana pada tahun kemarin Provinsi Aceh berada di posisi uruttan ke 34 dari 34
Provinsi se Indonesia, namun untuk hasil Ujian Nasional SMK tahun 2019 Provinsi
Aceh berhasil menduduki di posisi 27 dari 34 Provinsi se Indonesia.(Baca Juga : Iskandar Pimpin YARA Aceh Utara)
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin S.Pd, M.Pd
kepada media mengaku bersyukur atas prestasi yang telah diraih Dinas Pendidikan
Aceh, sehingga Provinsi Aceh dapat menaikan 8 peringkat dalam hasil UN 2019 secara
nasional. Dirinyapun membatah jika pernah mengatakan jika Provinsi Aceh akan
dapat meraih peringkat 10 besar secara nasional.
"Saya sejak awal, tidak pernah mengatakan
bahwa Aceh mampu meraih peringkat 1 atau 10 besar nasional. Karena tidak
mungkin terjadi dalam waktu sesingkat ini.” tutur Syaridin.
Menurut pakar matematika ini, bahwa terkait
peningkatan tersebut diraih sudah berupaya semaksimal mungkin.
“Saya orang matematika, soal peringkat bermain
dengan angka, ini upaya maksimal untuk saat ini,” ujar Syaridin.
Dikatakannya, secara nasional rata-rata hasil UN
pada tahun ini naik dengan kenaikan satu poin. Tetapi untuk rata-rata hasil
ujian nasional Aceh untuk SMA dan SMK, mengalami kenaikan rata-rata tiga poin.
"Alhamdulillah, ini terjadi pada semua kabupaten/kota, semua satuan pendidikan, dan semua mata pelajaran yang diujian nasionalkan," kata Syaridin.
Lebih lanjut, Syaridin mejelaskan, bahwa
pencapaian tersebut merupakan sejarah baru bagi dunia pendidikan Aceh yang
sebelumnya belum pernah mengumpulkan nilai UN sempurna sebanyak itu dan juga
prestasi lainnya.
“Ini merupakan prestasi besar yang ditorehkan
siswa Aceh, yang menjadi modal yang baik untuk kemajuan pendidikan Aceh ke
depan,” ucap Syaridin. (Baca Juga : Menkominfo Sarahkan Masyrakat Tak Gunakan VPN, Ini Alasanya)
Capaian hebat itu, lanjutnya, bukanlah hasil yang
didapat secara instan, melainkan berkat proses panjang melalui pembelajaran
intensif baik di sekolah maupun luar sekolah.
“Dengan meningkatnya nilai UN ini, kami berharap
kualitas para guru dan tenaga pendidikan Aceh juga semakin meningkat. Semoga
prestasi Aceh semakin baik ke depan,” harapnya.
Ditambahkannya, bahwa terobosan yang dilakukan
oleh Dinas Pendidikan Aceh untuk menggenjot peningkatan mutu UN salah satunya
dengan menerapkan metode pembelajaran terbaru untuk persiapan UN. Guru-guru
yang ada di seluruh kabupaten/kota dilatih menjadi instruktur nasional atau IN.
“Para IN inilah, yang kemudian menjadi instruktur
bagi guru lain untuk memulai pembelajaran dengan mengkaji kisi-kisi nasional
pendidikan. Kisi-kisi ini memuat rambu-rambu dan indikator ujian nasional
setiap tahunnya. Kita mencoba ‘memaksa’ guru-guru kita melalui kepala sekolah
untuk melakukan ini secara terus menerus. Terima kasih atas kerja keras semua guru
di Aceh serta dukungan orang tua serta semua pihak,” urainya.
Untuk itu, jelas Syaridin, pihaknya juga
melibatkan semua unsur pendidikan di antaranya perguruan tinggi seperti
Unsyiah, UIN Ar-Raniry, tenaga instruktur dari pusat, dari LPMP, dan lainnya. (Baca Juga : Bisnis Esek-Esek Di Bulan Ramadhan Menjamak di Gorontalo)
“Tim inilah yang membimbing guru-guru dalam
menyusun soal-soal prediksi UN yang mengacu pada kisi-kisi UN. Setelah soal
disusun, tim dari provinsi dan instruktur nasional diberdayakan untuk
menyosialisasikan, membimbing, dan menerapkan metode kisi-kisi UN yang sudah
dikaji tersebut. Yaitu soal-soal yang berkapasitas tinggi yang sebelumnya
kurang terjamah oleh guru dan kurang tersampaikan ke siswa,” terangnya.
Terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, saat membuka Gebyar Hardiknas 2019 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa selain itu, Provinsi Aceh ditetapkan sebagai satu dari tujuh provinsi terbaik di Indonesia selain DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung, dalam melaksanakan UNBK 100 persen."Aceh sekarang berada diurutan ke-27 dari sebelumnya di urutan ke-34 secara nasional," tutupnya. (Naz/red)
Terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, saat membuka Gebyar Hardiknas 2019 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa selain itu, Provinsi Aceh ditetapkan sebagai satu dari tujuh provinsi terbaik di Indonesia selain DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung, dalam melaksanakan UNBK 100 persen."Aceh sekarang berada diurutan ke-27 dari sebelumnya di urutan ke-34 secara nasional," tutupnya. (Naz/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar