SALATIGA, suarakpk.com - Semakin dekatnya Pemilukada serentak di Jawa Tengah, DPD Partai Golkar Kota Salatiga terlihat semakin menampakkan kebangkitannya dengan cara memberikan pendidikan politik bagi warga masyarakat Kota Salatiga, seperti nampak pada hari ini, Minggu (29/4) di kediaman salah satu kader partai Golkar, Untung Haryanto, yang terletak di Dukuh Ploso, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga mengadakan kegiatan konsulidasi Partai politik Pemenangan Pilkada serentak 2018 dan Pimilihan Legislatif, Pemilihan Presiden 2019.
Nampak hadir sesepuh dan seluruh pengurus DPD Partai Golkar Kota Salatiga dengan ratusan kader golkar, AMPG Kota Salatiga, Pemuda Pancasila.
Kegiatan yang turut Anggota DPRD Kota Salatiga dari Partai Golkar, Sadiyono dan dari Partai Demokrat, Agus Setiawan.
Kegiatan yang juga diawasi oleh Bawaslu Kecamatan Argomulyo, Sri Sundari, Panswalu Kelurahan Raduacir Agus Kusyanto.
Dalam sambutan, Ketua DPD Partai Golkar Kota Salatiga, H.Sutrisno Supriyantoro,SE mengungkapkan kegiatan selain konsulidasi partai pemenangan calon Gubernur Jawa Tengah di tahun 2018 ini juga memperkenalkan kadernya yang berniat maju dalam calon legislatif 2018.
Sutrino menegaskan bahwa dirinya, istri dan anaknya sekalipun tidak ada yang maju mencalon Legislatif.
"golkar bukan partai sentralistik, bukan partai owner, tapi partai demokratis. Bahwa saya, istri saya dan anak saya tidak akan ada yang maju dalam Pileg di tahun 2019 nanti. Saya berharap warga masyarakat yang ingin maju, dipersilahkan dan setiap calon tidak dipungut biaya alias gratis." tegas Sutrisno yang didampingi dua Srikandi PP dan Ketua Gobang.
Dijelaskan oleh Sutrisno bahwa Tahun 2018 sampai 2019 merupakan tahun politik.
"DPP golkar sudah memutuskan dan mendukung GAYA (Ganjar Yasin) cagub no 1, wajib bagi DPD Golkar Kota Salatiga Memenangkannya." tegas Sutrisno.
Sementara, sesepuh Partai Golkar Kota Salatiga, Yusnarno, meyakinkan kader penerus Golkar, bahwa di argomulyo mampu memperoleh dua kursi dewan.
"mulai sekarang, mulailah bergerak, sebab waktu setahun itu singkat sekali, siapapun yang jadi caleg harus mulai melakukan komunikasi dan membuka jaringan." kata Yusnarno dalam sambutannya.
Yusnarno juga mengingatkan untuk kader Golkar tidak bermain uang dalam kompetisi ke depan.
"yang penting adalah kimunikasi dengan jaringan, sebab walau punya duit tidak akan menjadi jaminan menangkan suara rakyat."
Terpisah, Anggota Panwascam, Sri Sundari yang ikut memantau kegiatan konsulidasi, menilai dalam kegiatan Partai Golkar kali ini ditemukan ada pelanggaran ringan, yang tidak sesuai substansi tema kegiatan.
"sambutan Ketua DPD Partai Golkar tersebut sebenarnya juga masuk kategori pelanggaran ringan, karena sudah mengumumkan calegnya, sebab belum waktunya mengumumkan caleg, semestinya mulai september 2018." kata Sundari.
Dia mengaku, bahwa dirinya akan konsultasi dengan pimpinan panwas Kecamatan terkait pelanggaran ringannya. Dirinya berharap untuk kedepan agar tidak terulang lagi.
"semestinya konsulidasi ini hanya tahapan pilgub saja tidak untuk mengampanyekan caleg dulu, untuk kampanye caleg dan pilpres sudah ada waktunya sendiri nantinya." jelasnya.
Ditambahkan, Sundari mengungkapkan setelah koordinasi dengan pimpinan panwaslu Kecamatan Argomulyo akan memberikan himbauan secara lesan agar tidak terulang kembali.
Di sisi lain, menurut Sundari ada juga indikasi kehadiran ASN dan sudah diminta keluar dari area kegiatan tersebut.
"memang tadi saya melihat adanya orang yang diduga ASN untuk dinasehati dan diminta untuk mundur dari tempat kegiatan. walaupun itu tetangga dekat dengan pemilik rumahnya." pungkasnya. (001/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar