Kendal, suarkpk.com - Diskusi Forkom LSM Kendal terus berlanjut bahkan pesertanya semakin bertambah dan tambah gayeng dalam mengkritisi penguasa Kabupaten Kendal.
Kegiatan diskusi yang dikemas seminggu sekali tiap hari jum'at tersebut nampaknya sudah mulai mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat yg impati terhadap perubahan dan berharap agar kendal lebih baik serta berkemajuan.
Seperti kemaren jum'at (21/7) diskusi Forkom LSM Kendal banyak terungkap berbagai persoalan yg melilit dan membelenggu kemajuan kendal ke depan. Persoalan yang terkait kelangsungan pembangunan yang semakin terpuruk sehingga mengakibatkan kondisi kendal menjadi tidak kondosif dan rakyat semakin resah
Hal tersebut menjadi topik utama dalam pembahasan dalam diskusi yg dipandu Bambang Susilo Ketua LSM Progrees.
Koordinator Forkom LSM Kendal, Maksum dalam diskusi hari Jum'at yang dianggapnya sebagai hari keramat ini dalam sambutannya menegaskan agar LSM Kendal harus solid dan merapatkan barisan demi untuk rakyat Kendal yang kini semakin susah dan tertindas dalam kehidupannya. Maksum mengajak agar LSM bisa menjadi mesin penggerak dan sebagai garda terdepan untuk menggerakkan masyarakat agar termotivasi untuk bergerak serta berbenah diri menyongsong kemajuan dan kesejahteraannya.
Sedang Yulianus Sinaga, Ketua LSM Mapila berpendapat sudah seharusnya kita membela rakyat yang sekarang kondisinya semakin resah akibat pemimpin kendal yang sudah dianggap ingkar janji karena banyak kebijakannya yang tidak sesuai dengan harapan rakyat. " Sudah saatnya kita turun jalan menyampaikan aspirasi rakyat kepada eksekutif maupun legislatif baik bupati maupun dewan agar bisa melaksanakan amanat rakyat" ungkapnya.
Bambang Susilo lebih menekankan pada gerakan aksi unjuk rasa secara damai terkait persoalan yg kini menjadi isu utama yaitu hal nglencer para pejabat yg dikemas kungker dan raker baik di yogya maupun ke Bali itu mereka pakai anggaran apa menghabiskan dana berapa. "Sangat lucu dan tidak realistis memangnya kendal tidak ada tempat untuk rapat jelas itu menghamburkan uang rakyat, " tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan yg sangat mendesak dan perlu aksi terkait kasus tanah Surokonto meski itu sudah sampai kasasi namun yg jelas itu rakyatlah yg menjadi korban kesrakahan penguasa sebab itu permainan kolaborasi antara sumur pitu dan semen indonesia yg diduga ada oknum pejabat yg diuntungkan. Juga persoalan proyek normalisasi sungai yg ada di Desa Bangunsari yg sangat meresahkan warga masyarakat akan terancan banjir bandang karena sudah tidak sesuai dg perencanaan awal dan terkesan proyek itu dipaksakan sebab untuk kepentingan dan buat keuntungan oknum tertentu.
Dalam diskusi yg semakin menarik itu juga terungkap kalau Bupati Kendal Mirna Annisa dinilai gagal dalam memimpin Kendal karena hampir dua tahun kepemimpinannya dianggap oleh para tokoh masyarakat tidak ada yg bisa diandalkan. Bahkan hingga saat ini Perbup terkait Perda no. 2 tahun 2017 tentang juklak dan juknis perangkat desa belum diterbitkan. Menurut Suwardi sekretaris paguyuban kades kendal dengan belum diterbitkannya Perbud otomatis sangat mengacaukan dan menghambat kinerja perangkat desa sebab banyak jabatan perangkat yang kosong akhirnya diwakili oleh perangkat yg bukan tanggungjawabnya itupun tanpa ada imbalan atau gaji. Hal ini disampaikan suwardi saat halal bi halal kades se kab. Kendal di pantai cahaya (20/7) itu juga diamini Slamet Maryanto Kades Cutug Sewu yg di desanya kekurangan 6 perangkat desa.Seharusnya 15 perangkat namun hingga kini hanya ada 9 perangkat jadi kurang 6 ."Dengan kondisi ini jelas sangat menghambat pembangunan desa. " katanya prihatin. (IR.01/RED/Jtg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar