Forum Pecinta Keadilan Muna Sepakat Jikalau Kerjasama Bulog dan RPK Dihentikan

 

RAHA, suarakpk.com 

Sepertinya main mata Bulog Raha bersama RPK (rumah pangan kita) sudah waktunya harus dihentikan.

Pasalnya, keberadaan Bulog itu untuk memudahkan pelayanan masyarakat terhadap pelayanan beras. Sehingga masyarakat miskin / tidak mampu tidak susah lagi untuk mendapatkan beras murah.

Apakah seperti dahulu warga datang membeli di Bulog dengan sistim dibagi perwilayah dengan kapasitas jumlah penyediaan berasnya diatur sesuai kebutuhan masyarakat.

Ketua Forum Pecinta Keadilan Muna, Adi Metal secara tegas mengatakan bahwa kinerja Bulog Minta harus dievaluasi. 

Karena disinyalir ada main mata dengan RPK. Sebab, dipasaran lagi heboh hebohnya penjualan besar naik pesat, namun beras Bolog yang nota benenya untuk mengimbangi penjualan dipasaran, namun oleh oknum oknum tertentu menjual dengan harga yang tinggi, yakni disamakan dengan beras beras lainnya.

Sehingga penjualan beras di pasaran tidak akan bisa turun alias stabil karena harganya lagi dipermainkan.

 "Bagaimana mau turun harga beras. Sementara beras Bulog yang sedianya untuk mengimbangi penjualan beras biasa di pasaran, sudah dijual sama dengan harga beras beras lainnya. Kan ini sudah sangat merugikan rakyat kecil,"tegasnya.

Adi Metal juga menyayangkan sikap Bulog yang tidak mau memberikan data berapa jumlah RPK di Muna 

Padahal jikalau itu semua terdata dengan baik, bisa saja sistim pembagian beras di RPK itu bisa terkontrol.

Sehingga pihak RPK tidak bisa jual bebas dengan harga yang tinggi. "Sudah harus dievaluasi ini Bulog. Saya sepakat kalau kerjasama Bulog dan RPK dihentikan. Dikembalikan saja seperti kebiasaan yang dulu.  Dimana masyarakat bisa membeli langsung di Bulog, dengan ketentuan membatasi jumlah kilo gram beras atau karung yang akan dibeli oleh masyarakat. Karena setahu saya bahwa didirikannya Bulog itu untuk memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat dan juga untuk menyalurkan stock bantuan sosial untuk keluarga yang tidak mampu. Hentikan itu,"tegas Adi Metal. (Udin Yaddi)