Boyolali, suarakpk.com- Dalam rangka memperingati HUT RI ke 80, pemerintah Kecamatan Nogosari,menggelar acara Nogosari Fair di Lapangan Desa Glonggong, Kamis (21/8/25), menjadi bukti nyata semangat warga Kecamatan Nogosari dalam merawat budaya sekaligus mengangkat potensi ekonomi lokal. Acara yang dikemas dengan gebyar UMKM dan karnaval budaya ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat desa maupun sekolah di Kecamatan Nogosari.
Nogosari Fair menampilkan berbagai hiburan, panggung seni, karnaval sini budaya serta pembagian doorprize. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang promosi potensi lokal melalui pameran produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari masing-masing desa Sekecamatan Nogosari.
Salah satu sorotan menarik datang dari UMKM Desa Pojok, yang menyajikan berbagai produk khas tradisional hingga inovasi kekinian. Dari jamu tradisional, beras kencur, kunyit asem, teh Rosela, hingga kripik gedang goreng dengan aneka varian rasa, semua ditawarkan sebagai wujud kreativitas warga lokal. Bahkan, produk kripik pisang ini digadang sebagai produk unggulan desa karena memiliki cita rasa unik dan berpotensi bersaing di pasar yang lebih luas.
Di sela kegiatan Kepala Desa Pojok Fitriyanto mengungkapkan, beragam jenis produk UMKM yang di siapkan di stand dalam rangka Nogosari fair.
"produk yang kami sajikan,ada berbagai macam jamu tradisional,beras kencur,kunyit asem,teh Rosela,dan juga produk kripik pisang yg beraneka rasa dan kami jadikan produk unggulan UMKM yg ada di desa pojok.
Acara ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga wadah pemberdayaan ekonomi rakyat. Kehadiran UMKM pada perhelatan besar seperti Nogosari Fair menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa meninggalkan warisan tradisi. Produk-produk jamu dan olahan lokal tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menyegarkan ingatan kita akan kekayaan budaya Nusantara."ungkapnya.
Fitriyanto juga berpesan kepada generasi muda,karena generasi muda adalah penerus bangsa mendatang. "dalam memperingati dan merayakan HUT RI ke 80 tentunya bukan hanya memeriahkan tetapi harus bisa menanamkan jiwa nasionalisme didalam dada setiap pemuda Karena pemuda adalah generasi bangsa, harus siapkan iman,ilmu supaya bangsa ini menjadi bangsa yang baldatun toyibatun warobun qofur,dan tetap terjaga persatuan dan kesatuan yg terkemas dalam bhinika tunggal Ika.
Momentum ini seharusnya tidak berhenti pada seremoni tahunan saja. Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat luas sangat penting agar UMKM seperti Desa Pojok dapat terus tumbuh, membuka lapangan kerja, serta memberi kontribusi nyata terhadap ketahanan ekonomi lokal.
Melalui kegiatan ini, masyarakat berharap produk UMKM lokal semakin dikenal luas dan mampu meningkatkan perekonomian warga. Nogosari Fair diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang mempererat kebersamaan sekaligus mendorong tumbuhnya kreativitas desa dalam mengembangkan potensi masing-masing.
Nogosari Fair membuktikan bahwa desa bukan lagi sekadar penonton dalam geliat ekonomi modern, tetapi justru pemain utama dengan potensi besar yang patut diapresiasi.(Wawan/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar