Kegiatan ini mendapat perhatian khusus dari Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, yang hadir secara langsung untuk memberikan dukungan. Selain itu, turut hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca), perwakilan anggota DPRD, dinas dan instansi terkait di tingkat kabupaten maupun kecamatan, komunitas pecinta Tosan Aji dari berbagai kecamatan, tokoh budaya, Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), Permadani, Komunitas Bawen Raya, serta masyarakat umum.
Kirab budaya ini semakin semarak dengan adanya pameran pusaka yang menampilkan berbagai koleksi bersejarah, seperti keris, tombak, dan benda-benda pusaka lainnya yang berusia puluhan hingga ratusan tahun. Koleksi tersebut berasal dari pemerintah Kecamatan Bawen maupun koleksi pribadi warga.
Camat Bawen, Dewanto Leksono, menjelaskan bahwa pameran pusaka ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat mengenai sejarah dan nilai-nilai leluhur.
“Pameran ini kami gelar sebagai media edukasi agar masyarakat lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya leluhur, khususnya Tosan Aji yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa,” ujar Dewanto.
Sebelum prosesi jamasan pusaka dan pameran dimulai, kegiatan diawali dengan ritual susuk wangan dan pengambilan air dari sumber mata air. Prosesi ini melambangkan penghormatan terhadap alam serta ajakan untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan dan sumber air bersih.
“Kegiatan ini menjadi media untuk terus uri-uri atau melestarikan budaya nusantara. Selain itu, acara ini juga memperkuat semangat persatuan dan kesatuan masyarakat di wilayah Kecamatan Bawen,” tambahnya.
Seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan penuh khidmat. Antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya masih sangat dihargai dan dijunjung tinggi.
Dewanto Leksono berharap, kegiatan Kirab Budaya dan Jamasan Pusaka ini dapat terus digelar secara rutin setiap tahun sebagai upaya berkelanjutan dalam merawat dan menjaga warisan budaya.
“Semoga kegiatan ini dapat terus menjadi agenda tahunan yang dijaga, dirawat, dan dilestarikan oleh seluruh elemen masyarakat di Kecamatan Bawen,” pungkasnya. (endar/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar