SEMARANG, suarakpk.com – Salah satu metode pembelajaran dari pilar kepemimpinan yang tersusun dalam program Sekolah Alam Student Scout (SASS) di Sekolah alam Ungaran (SAUNG) belum lama ini, melaksankan kegiatan kemah jambore sebagai puncak dari program SASS.
Dituturkan, Direktur Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) Isni Murdiyani bahwa pada tahun ini kemah jambore Sekolah alam Ungaran dilaksanakan di desa Blantir, Sumowono, Semarang, selama tiga hari dari tanggal 7-9 Maret 2024.
"Untuk peserta diperuntukkan khusus SD kelas 4 dan 5 adalah agenda rutin tahunan," tuturnya.
Isni mengatakan, bahwa tema yang diusung pada Jambore sekolah alam ungaran kali ini mengangkat tema " Pandu Muda, berakhlak Mulia, berjiwa ksatria".
“Selama tiga hari dua malam ini, anak-anak benar- benar dilatih kemandiriannya, kepemimpinannya, keberaniannya serta kepeduliannya terhadap sesama teman,” katanya.
Diungkapkan, Isni, beberapa agenda yang mereka lakukan diantaranya, masak mandiri secara berkelompok, anak-anak diberikan kebebasan untuk menyiapkan makan malam mereka sendiri, panitia hanya menyiapkan bahan-bahan mentahnya berupa beras, telur, minyak goreng, bumbu-bumbu, aneka sayuran seperti kol, wortel, kentang, seledri dan daun bawang.
“Dalam peningkatan keimanan dan keislaman, anak-anak mendapat materi motivasi dari kisah para sahabat yang bisa menjadi teladan dan menjadi model dalam menjalani kehidupan kelak mereka dewasa,” ungkapnya.
Sementara, salah satu pembimbing kegiatan, menjelaskan, bahwa dalam sesi renungan malam anak-anak juga dilatih untuk bangun malam dan melaksanakan sholat tahajud.
"Dalam renungan malam anak-anak diajak merefleksi dan diberi motivasi untuk menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, memperbaiki sikap, menjaga lisan saat tutur kata dan supaya memiliki akhlak mulia," jelas Wahib sebagai pembimbing.
Diterangkan Wahib, bahwa untuk agenda pagi, anak-anak melakukan jelajah alam/tracking.
“Agenda ini seru dan yang paling dinanti-nanti anak-anak. Anak-anak diajak untuk mencari jejak menuju Curug klenting kuning, disepanjang perjalanan mereka menemui banyak tanaman para petani, pemandangan yang indah dan ada pos-pos rintangan yang harus mereka lewati,” terangnya.
Lebih lanjut, Direktur Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) Isni Murdiyani mengatakan, bahwa selanjutnya anak-anak dapat penjelasan tentang P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), tujuanya agar anak-anak tahu cara menangani atau memberikan pertolongan pertama jika ada kecelakaan.
“Misal kena air panas, serangan asma, kena luka gores atau jatuh dan lainnya,” katanya.
Dan sebagai sesi penutupan, lanjut Isni, pada kemah jambore sekolah alam ungaran ini, pentas seni dan api unggun.
"Walaupun sempat tertunda karena hujan, tapi tak masalah karena anak-anak tetap bisa menampilkan kreasi seninya di dalam ruangan barak, dan setelah hujan reda api unggun tetap dinyalakan." pungkasnya. (tasir/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar