Gus Andi : Lukisan Memberi Arti Sebuah Pesan Sarat Makna - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

13 Agustus 2023

Gus Andi : Lukisan Memberi Arti Sebuah Pesan Sarat Makna

JAKARTA, suarakpk.com – Sebanyak 26 Seniman perupa dari Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jabodetabek memamerkan karyanya pada pemeran Art Exhibition ‘Tanpa Batas #1’ di Grand ITC Permata Hijau, lantai 2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Gelar Karya Lukisan dan Patung dibuka langsung oleh Pemerhati Seni dan Penggiat Budaya Nusantara, KP.Dr.H.Andi Budi S,SH.,M.Ikom, memamerkan kurang lebih 150 karya dari berbagai mazhab, diantaranya realis, naturalis, impresionis, abstract, mixed media, kaligrafi dan patung.

KP.Dr.H.Andi Budi S,SH.,M.Ikom yang sering dipanggil dengan nama Gus Andi, kepada media suarakpk.com, Sabtu (12/8/2023) mengaku bangga dan mengapresiasi seniman Indonesia yang mulai bangkit. Dirinya juga mengungkapkan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada sejumlah pihak yang ikut berpartisipasi dalam gelaran pameran lukisan dan patung ini.

“Sinergitas harus terus terjaga, tanpa batas,” tutur Gus Andi.

Gus Andi yang juga Pakar Ilmu Komunikasi mengatakan, bahwa dari sisi komunikasi, seni lukis sebagai pesan dari pelukis menyampaikan isi pesannya kepada pembelinya maupun pecinta seni lainnya. Karena lukisan diminati masyarakat yang bosan seperti halnya politik.

“Seperti saya hari ini, menggunakan baju garis-garis, dari konteks komunikasi saya orang Jawa, jadi ada pesan, mencintai seni lukisan itu sendiri,” katanya.

Gus Andi yang juga dipercaya menjabat Ketua Forum Doktor Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, mengungkapkan, bahwa pameran seni lukis tanpa batas, menandakan tidak akan berhenti pada pameran ini saja.

“Tapi pameran seni lukis tanpa batas ini, akan terus berkembang sesuai jamannya dan frekwensi penyelenggaraannya di tingkatkan,” ungkapnya.

Dijelaskan Gus Andi, bila ditinjau dari sudut komunikasi, bahwa Lukisan memberi arti sebuah pesan yang sarat makna.

“Baik berdimensi sosial, ekonomi, Budaya, politik, tepatnya komunikasi simbolik, sebab lukisan mengandung simbul-simbul yang bermakna filosofis dan lebih berani,” jelasnya.

Sama halnya, lanjut Gus Andi, soal seni itu menyuarakan, memiliki makna dan narasinya agar dapat dimengerti.

“Apalagi sekarang eranya komunikasi, jadi harus membranding lukisan,” lanjutnya.

Menurut Gus Andi, bahwa ditinjau dari sosial, para seni perupa juga membutuhkan ruang untuk memamerkan hasil karya terbaiknya.

“Bagaimana produk seni itu dapat membuat lebih baik masyarakat, memerlukan isoteris hingga memiliki makna. Benda lama pusaka saja banyak orang suka apalagi seni dan atau lukisan ini,” katanya.

Gus Andi berharap, dengan diselenggarakan Gelar Karya Lukisan dan Patung dapat bermanfaat.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para politisi, birokrasi, pengusaha,” harapnya.

Sementara, dilansir dari ipol.id, Department Head Grand ITC Permata Hijau, Teodorus Eko Purbowicono mengatakan, sebelum ramai pameran karya seni seperti sekarang ini, pihaknya tak hanya fokus pada aktivitas jual beli, melainkan menghadirkan aktivitas memanjakan para pengunjung hingga para pelaku dan peminat seni.

“Kami harap pameran karya Tanpa Batas #1 dapat menjadi tempat rekan-rekan pelaku seni terutama dari daerah dalam memamerkan karya-karya mereka lebih luas kepada masyarakat,” ucap Teodorus.

Bahwa seni rupa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Untuk itu, Handjajart penuh kesadaran tinggi juga ingin mewujudkan, mengedukasi masyarakat tentang seni serta membantu rekan-rekan perupa, mewadahi karya-karya mereka agar dapat diapresiasi masyarakat, khususnya pecinta seni.

“Agar dapat merangsang pertumbuhan ekonomi atas banyaknya apresiasi para pencinta seni, berdampak positif bagi para pekerja seni di Indonesia khususnya Jakarta,” tambah Handjajart.

Di sisi lain, Ketua Pelaksana event Art Exhibition “Tanpa Batas #1”, Arya Simbaru mengatakan, bahwa event pameran karya lukisan dan patung berkolaborasi dengan Handjajart itu digelar mulai tanggal 12-21 Agustus 2023. Diikuti sebanyak 44 peserta.

Namun, sebelumnya, untuk para pelukis yang mengikuti pameran ini diseleksi terlebih dulu untuk mendapatkan karya terbaiknya. Dia pun ikut memamerkan sejumlah karya seni terbaiknya, diantaranya berjudul Time Is Money, Traffic Lines Sphere, hingga Symfoni.

“Jadi para pelukis disaring dan karya-karya terbaik saja yang lolos untuk dipamerkan, yang pasti berkualitas,” kata Arya ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (12/8).

Arya menjelaskan, untuk pameran ini dibatasi, karena hanya 44 pelukis perupa yang bisa mengikutinya, terbagi 26 pelukis senior terseleksi dan 18 pelukis muda, anak-anak. Dengan 150 karya dipamerkan pada 20 stand.

“Dalam pameran ini diikuti 18 perupa muda, anak-anak diberikan ruang untuk regenerasi. Dan edukasi dalam pameran itu pun diberikan, jadi anak-anak kami kasih ruang, walau hasilnya masih ‘maaf’ dikatakan belum siap, tapi paling tidak mereka bisa datang, melihat langsung karya lukisan seniornya, dapat edukasi, paling tidak next mereka akan menggantikan kami ke depannya,” jelasnya.

Diungkapkan Arya bahwa selama tiga bulan seleksi dilakukan, mereka kirimkan hasil karya lukisannya sampai pelaksanaan. Nantinya, kegiatan tersebut akan berkelanjutan.

“Karena kami kan mengundang buyer, bahkan Pak Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI mengetahui pameran ini, jadi lukisan yang dipamerkan ini sangat berkualitas,” ungkap Arya.

Lebih jauh, Arya menerangkan, setelah pandemi Covid-19, kondisi para seniman saat ini memprihatinkan. Mereka berkarya tetapi tidak bisa menjual hasil karyanya.

“Salah satu tujuannya menggelar event ini, diharapkan bisa membantu para seniman perupa bisa berpameran, tapi tetap seleksi ketat dilakukan, kita tak ingin memamerkan karya-karya yang jelek, karena ini pameran terbaik,” terangnya.

Ke depan harapannya, pameran akan dilakukan 5-6 bulan sekali, di November 2023 pun bakal digelar juga pameran seperti ini.

“Jika ada peluang untuk memamerkan karya terbaik, kami membantu menjual hasil karya para pelukis, seniman, agar terbeli dan terjual,” ungkap dia.

Seperti halnya event ‘Tanpa Batas’ ini juga akan menjadi agenda tahunan, menampilkan karya terbaru para pelukis perupa.

“Semoga ke depan para seni perupa terus semangat, meski terkena dampak pandemi dan dunia ikut terdampak. Tapi harus selalu semangat menampilkan karya-karyanya di pameran,” harapnya. (001/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)