GROBOGAN, suarakpk.com – Proyek jembatan penghubung antar dusun di Desa Ketro Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dengan nilai lebih dari 3 Milyar menjadi sorotan tokoh masyarakat desa setempat.
Proyek perbaikan jembatan penghubung antar dusun tersebut di protes warga karena dianggap justru mengganggu aktivitas masyarakat. Diketahui saat pembongkaran hingga proses pengerjaannya, tanpa ada sosialisasi.
Proyek jembatan desa yang merupakan akses utama keluar masuk warga di beberapa dusun tersebut diketahui rusak, kontruksi jembatan ambruk akibat longsor beberapa tahun yang lalu. Saat ini sedang proses pengerjaan renovasi yang merupakan tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan.
Tokoh masyarakat Desa Ketro, Edy Santoso SH, yang juga merupakan Ketua BPD didampingi anggotanya, Catur, ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu yang lalu mengaku, sangat menyesalkan proses pembangunan yang dinilai tidak prosedur.
"Ya benar, proyek itu sempat dihentikan warga, karena masyarakat minta dibangun jembatan darurat waktu itu," tutur Catur.
Catur mempertanyakan sisa kerangka jembatan, yang sebagian merupakan iuran dari warga saat pembangunan jembatan lama.
Wartawan SUARAKPK mencoba menelusuri di lokasi proyek terkait simpang siurnya kerangka jembatan yang tidak jelas keberadaannya, namun tidak berhasil meminta keterangan dari pihak CV Lestari sebagai pelaksana proyek, karena penanggung jawab proyek sedang tidak ada di tempat.
Seorang pekerjapun tidak bersedia memberikan keterangan terkait pekerjaan proyek. Dirinya mengaku tidak tahu menahu tentang keberadaan sisa kerangka jembatan setelah dibongkar.
"Maaf mas, coba hubungi pimpinan proyek saja," jawabnya singkat.
Di sisi lain, salah satu warga yang berhasil ditemui di dekat lokasi membenarkan beberapa kerangka jembatan yang dibangun beberapa tahun yang lalu, merupakan hasil dari iuran warga.
"Dulu, memang sebagian kerangka dasar hasil iuran warga, jadi kami minta dikembalikan untuk dialih fungsikan di lokasi lain yang membutuhkan," tutur salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Tidak diketahui secara pasti jumlah material hasil iuran warga, namun diperkirakan masih bernilai puluhan juta rupiah.
Terpisah, Kepala Desa Ketro, Suwarsih ditemui Media SUARAKPK di Ruang Kerjanya, Senin (03/07/2023) dengan alasan sibuk tidak bisa dimintai keterangan, dan terkesan menghindar pertanyaan wartawan.
Sambil berlalu dirinya, mengaku sedang buru - buru dan meninggalkan ruangan Kantor, tidak bersedia berkomentar terkait proyek jembatan.
Sampai sejauh ini Kepala BPBD Grobogan belum berhasil ditemui Media SUARAKPK, terkait pembangunan jembatan di Dusun Dologan Desa Ketro Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan itu. Proyek bernilai fantastis lebih dari 3 Milyar lebih yang sempat terhenti itu, kini sedang dalam tahapan proses pembangunan tiang pancang penyangga jembatan. (Hari/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar