GROBOGAN, suarakpk.com - Sudah 2 Tahun sejak dinyatakan rusak karena bencana alam, Jalan Kabupaten Ruas Sedadi - Lajer kini kondisinya semakin parah dan sangat memprihatinkan. Jalan penghubung masyarakat di sejumlah desa menuju kota Kecamatan dan Kabupaten, tepatnya di Desa Sedadi Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan itu, kondisinya dari hari ke hari semakin parah. Jalan menjadi terjal dan licin terlebih saat kondisi hujan. Hal ini mengakibatkan banyak korban berjatuhan dan menjadi keprihatinan bagi masyarakat, mengingat jalan tersebut merupakan jalur utama lalu lintas aktivitas warga.
Bangunan talud penahan sepanjang 72 meter yang telah dibangun pihak PUPR Grobogan kondisinya ambruk akibat patah pada tiang penyangga, yang terjadi pada awal Januari 2022 lalu. Padahal ambruknya bangunan saat itu, baru berumur kurang lebih 1 bulan sejak selesai dibangun pada akhir Desember 2021 yang lalu. Ambruknya Bangunan tersebut hingga kini belum jelas penyelesaiannya terpantau belum ada upaya perbaikan.
Akibatnya kondisi jalan semakin amblas dan curam sehingga membahayakan bagi pengguna jalan. Curah hujan yang sering terjadi di wilayah ini menambah kondisi jalan yang sangat licin dan berlubang.
Sejak mengalami kerusakan parah, hingga saat ini penanggulangan baru sebatas talud dan belum ada upaya realisasi dari pihak pemerintah perbaikan untuk fisik jalan yang amblas.
Menyikapi permasalahan jalan yang tidak kunjung ada penyelesaian ini, membuat Relawan Desa Lajer terus aktif bergerak dan selalu memantau kondisi jalan. Terpantau beberapa kali jalan selalu amblas dan sudah dilakukan upaya perbaikan secara swadaya masyarakat dibantu para relawan.
" Jalan ini menjadi keprihatinan bersama, sudah sering ada jatuh korban, " kata Hartono , Sekretaris Desa Lajer yang merupakan koordinator Relawan Desa. " Kami berupaya semaksimal mungkin menghindari korban yang lebih banyak lagi, " lanjutnya.
Pihaknya mewakili suara masyarakat berharap pemerintah diminta segera turun tangan karena rusaknya jalan ini sudah cukup lama.
Dalam Pantauan Media SUARAKPK di lokasi, Selasa ( 21/03/2023 ) para relawan terjun dilokasi melakukan upaya pengamanan saat adanya perbaikan.
Pada kesempatan itu Relawan Desa Lajer, mendatangkan alat berat berupa Bego guna menanggulangi semakin amblasnya jalan. Ketika di tanya Wartawan terkait aksinya, Hartono mengaku kegiatannya berangkat dari inisiatif sendiri didukung relawan dan pendanaan murni dari sumbangan para relawan dan pengguna jalan. " Kita datangkan alat berat, agar penanganan lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya, " lanjutnya.
Dia mengaku rela membayar sewa alat berat 2 juta perhari demi percepatan perbaikan. Masyarakat khususnya pengguna jalan diminta partisipasinya, mendukung sumbangan sukarela untuk kebutuhan material guna pemadatan dan pengerasan jalan.
Salah satu relawan bernama Joko S asal Desa Lajer, ditemui saat aksinya membantu pengamanan, mengaku rela berpanas-panasan demi membantu keamanan saat mengatur buka tutup jalan.
Terpantau di lokasi, antrian kendaraan yang akan melintas rela antri memanjang saat buka tutup jalan berlangsung.
" Alhamdulillah mas, masyarakat bisa tertib , antri saat buka tutup jalan, sehingga bisa membantu kelancaran saat perbaikan, terimakasih atas partisipasinya, " ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan Media SUARAKPK belum berhasil menemui Kepala PUPR Kabupaten Grobogan untuk dimintai keterangan, terkait belum adanya upaya perbaikan sejak tanggul penahan ambruk dan berdampak kondisi jalan yang semakin parah, dan berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan. ( Hari / Red )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar