KENDAL, suarakpk.com - Nelayan Desa Gempol Sewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal Jawa Tengah mengeluhkan sulitnya proses bongkar muat dan keluar masuk ke tempat pelelangan ikan (TPI) akibat pendangkalan di sungai tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Yusuf, salah satu nelayan Gempol sewu kepada suarakpk.com di TPI minggu ( 27/2/22 ).⁸
Menurutnya, selain Warga sangat kesulitan untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, para nelayan juga harus melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dengan mempunyai rekom dari desa.
"Yang lebih sulit lagi untuk pengurus rekomnya sendiri karena disamping memerlukan energi juga karena keterbatasan nelayan tersebut," tuturnya.
Selain itu, kepada suarakpk.com Yusuf mengatakan bahwa para Nelayan yang sangat kesulitan untuk membongkar tangkapan ikan tersebut, karena kapal atau perahu kecil pun tidak bisa bersandar ketepi karena dangkalnya sungai yang sudah tertutup oleh tanah dan lumpur.
" Selain itu nelayan juga sangat kesulitan untuk pembelihan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, karena para nelayan untuk membeli BBM pun harus disuruh membuat surat penduduk gempol sewu, mayoritas 90%pekerja sebagai nelayan itupun setiap nelayan yang mempunyai perahu di atas 10 GT harus di wajibkan untuk membuat surat," ungkapnya.
Kami berharap kepada Dinas kelautan dan perikanan agar para Nelayan dimudahkan dalam kepengurusan surat -surat.
"Kami berharap agar dimudahkan untuk palayanan surat, karena surat tersebut sangat dibutuhkan untuk perlengkapan perahu Nelayan untuk bersandar di wilayah luar daerah seperti di Pekalongan ataupun saat ada razia Polairut nelayan sudah tenang, dan juga sungai yang sudah tertutup oleh tanah dan lumpur agar secepatnya bisa di keruk agar nelayan bongkar muat ikan hasil tangkapan lebih mudah," Pungkasnya. (beki/ red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar