Petani Bawang Merah Srikayangan Keluhkan Tidak Adanya Respon dari Pemerintah Prihal Anjloknya Harga - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

23 Oktober 2021

Petani Bawang Merah Srikayangan Keluhkan Tidak Adanya Respon dari Pemerintah Prihal Anjloknya Harga


KULONPROGO, suarakpk.com,-Musim panen tahun ini(Oktober 2021) sangat di keluhkan oleh para petani bawang merah di wilayah Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo Kulonprogo, pasalnya harga yang saat musim panen tahun kemarin(Oktober 2020) mencapai 12 ribu hingga 15 ribu perkilogram basah, namun saat musim panen tahun ini mengalami penurunan harga hingga 30-40% yaitu hanya di harga 8 ribu sampai 10 ribu perkilogram basah, sehingga petani mengalami kerugian yang lumayan banyak.


Hal tersebut di sampaikan oleh salah satu petani bawang merah bernama Sunaryoto warga Padukuhan Pergiwatu Rt 33 Kalurahan Srikayangan Kapanewon Sentolo saat awak media mendatanginya disawah tempat menanam bawang merah pada Jumat (22-10-2021), dalam kesempatan itu Sunaryoto menuturkan jika dirinya menanam bawang merah di area sawah seluas 3500m2, sehingga dengan anjloknya harga bawang dirinya mengalami kerugian.


"Saya menanam bawang seluas 3500m2, tiap 1000m2 menghabiskan modal sebesar 15 juta, sehingga total biaya tanam hingga panen mencapai 52 juta lebih,tapi untuk panen tahun ini tiap 1000m2 tanaman bawang hanya laku di jual 12 juta, maka saya rugi -+ 10 juta 500 ribu" jelas Sunaryoto.




Di tambahkan Sunaryoto jika anjloknya harga bawang merah tahun ini selain di sebabkan barengnya panen di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat juga di sebabkan kurang tepatnya tanggal musim tanam sehingga tanggal panennya pun mundur, itu sangat berpengaruh walau cuma 10 hari, terbukti ada salah satu petani yang saat panen sudah di serang hama ulat di tanaman bawang merahnya.


"Menurut saya seharusnya tanggal tanam di 1 Agustus 2021, sehingga panen di tanggal 1 Oktober 2021, lha ini mundur 10 hari, dan terbukti ini berdampak ke harga, sehingga petani banyak yang merugi, kami juga heran kenapa dari pihak pemerintah kabupaten kulonprogo melalui dinas terkait belum ada yang merespon terkait fenomena anjloknya harga bawang merah ini" terang Sunaryoto dengan muka kecewa.


Lebih lanjut Sunaryoto menyampaikan harapanya pada pemerintah melalui dinas   pertanian dan pangan untuk lebih peduli terhadap nasib para petani, khusunya petani bawah merah, agar ada tindakan nyata pensiasati terjadinya penurunan harga, sehingga petani tidak terlalu banyak merugi, dirinya juga berharap agar pejabat pemerintah atau dinas terkait bisa mencontoh Idham samawi yang dulu menjabat Bupati Bantul dan sekarang anggota DPR RI dari Fraksi PDI P, waktu dulu harga cabai anjlok, beliau berani menampung dari para petani.


"Mbok iyao ada tindakan nyata dari pemerintah mensikapi anjloknya harga, seperti waktu dulu harga cabai turun, oleh Pak Idham di tampung, jadi petani tidak terlalu merugi, serta harusnya ada pendampingan dari tenaga ahli dinas pertanian dan pangan selama musim tanam sampai panen, di sini tidak ada, yang ada dari produsen obat dan pupuk, trus kami harus mengeluh kemana" pungkas Sunaryanto.


Dilain kesempatan beberapa petani juga menyampaikan jika untuk mengurangi kerugian mereka memilih tidak menjual dulu hasil panen bawah merahnya, mereka membawa pulang dan menjemur bawang merah di rumah sampai kering, dan akan di jual jika harga sudah kembali normal, cara tersebut bisa meminimalisir kerugian walaupun akan menambah waktu serta biaya.


Sementara sampai berita ini di tayangkan petugas PPL Kalurahan Srikayangan  Kasiyah belum memberikan jawaban atas konfirmasi awak media terkait tanggapannya dengan adanya keluhan petani bawang merah tersebut, dan awak media berencana mendatangi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo untuk konfirmasi lanjut pada Senin depan.( tim/red ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)