Miris, Keluarga Miskin Di Grobogan Ini Terkena PHK, Dua Putrinya Alami Gangguan Jiwa - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

18 Agustus 2021

Miris, Keluarga Miskin Di Grobogan Ini Terkena PHK, Dua Putrinya Alami Gangguan Jiwa

GROBOGAN, suarakpk.com – Satu lagi keluarga miskin yang tinggal di Dusun Welahan, Desa Telawah, Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, berharap bantuan dan perhatian dari Pemerintah. 

Keluarga pasangan Harno (54) dan Indah (48) Warga RT 04, RW 03, Dusun Welahan, Desa Telawah diketahui dalam kondisi sakit komplikasi, sehingga menyebabkan Harno di Putus Hubungan Kerja (PHK) dari tempatnya bekerja, hal tersebut berdampak pada perekonomian keluarganya.

Harno dan Indah dikaruniai 4 anak yang sangat membutuhkan bantuan dan kepedulian pemerintah. Dirinya sebagai tulang punggung keluarga dalam kondisi memprihatinkan, selain dalam kondisi sakit, sehingga dia tidak mampu lagi bekerja untuk menghidupi keluarganya.

Lebih memprihatinkan nasib yang dialami Harno dan Indah, dimana 2 orang dari 4 bersaudara mengalami gangguan jiwa sehingga memerlukan biaya perawatan yang lebih, sementara dua putranya yang lain sudah menikah dan bekerja di Ibukota Jakarta sebagai buruh pabrik.

Diceritakan Harno didampingi istri dan kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa, saat ditemui di rumahnya, Senin (18/08/2021), dirinya mengaku bahwa sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik palstik di Jakarta. Sedang istrinya merupakan ibu rumah tangga biasa yang sehari hari mengurusi keluarga yang tinggal di rumah kontrakan. Sebab Indah memang harus merawat dan mengawasi 2 putrinya, Meiliyana (16) dan Reni Handayani (18) yang mengalami gangguan jiwa.

Namun, lanjut Harno, tingginya biaya hidup di Jakarta memaksa dia dan keluarga harus pulang ke kampung halaman, karena sudah tidak ada mata pencaharian tetap di kota besar.

"Kami ini keluarga perantau mas, lama tinggal di Jakarta menjadi buruh pabrik, namun rupanya nasib tidak seperti impian, saya putus hubungan kerja karena sakit," tutur Harno dengan mata berkaca-kaca Harno, mengisahkan riwayat kehidupannya, sambil sesekali memegang bagian kakinya yang sakit.

Harno yang dikenal tak pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan bersama keluarga mengungkapkan bahwa dirinya telah berjuang mencukupi ekonomi keluarga dan demi kesembuhan dua putri saya yang mengalami gangguan kejiwaan akibat depresi.

Namun keadaan perekonomian semakin parah, semenjak dirinya bersama istri dan kedua putrinya tinggal di desa, lantaran penyakit Harno tidak kunjung sembuh, dia terpaksa harus menganggur sehingga tidak memiliki pendapatan.

Sementara istrinya mengaku tidak bisa berbuat banyak membantu sang suami mencari nafkah, Sebab Indah harus selalu menjaga dan mengawasi kedua putrinya tersebut. Sebab Harno bersama keluarga menempati rumah bersama saudaranya yang sempit, sehingga nyaris tidak ada ruang pengamanan yang cukup untuk kedua putrinya.

Kekhawatiran Indah terhadap kedua putrinya teresbut bukan tanpa beralasan, dijelaskannya, bahwa beberapa hari yang lalu, putrinya pernah hilang, tidak terlacak kepergiannya, hingga ditemukan warga di lain desa dan akhirnya diserahkan ke Kantor Polsek Karangrayung Grobogan untuk diamankan.

“Baru selang satu hari ada pemberitahuan dari pihak kepolisian dan akhirnya putri kami diantar pulang ke rumah oleh pak polisi,” jelasnya.

Harno dan Indah yang baru 2 tahun tinggal di desa, mengaku bahwa dirinya telah berusaha mengobatkan kedua putrinya, namun terhenti, karena terkendala biaya.

"Atas bantuan warga RT.04, putri kami pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit, namun hanya sebatas periksa dan obat jalan saja, kondisi anak saya belum ada perubahan sama sekali," ucapnya.

Sementara, di tempat terpisah, Ketua RT 04 RW 03, Siswanto saat dikonfirmasi di rumahnya, dirinya membenarkan, bahwa, warga pernah berusaha membantunya membawa perobatan ke rumah sakit milik Pemerintah.

"Ya benar, belum lama ini kami bantu pengurusan berobat putrinya," ujarnya. 

Lebih lanjut Siswanto menjelaskan, dirinya dengan dibantu warga yang lain mengupayakan pengobatan dengan biaya gratis, dikatakannya, Pemerintah Desa juga telah merekomendasikan, namun semua terkendala dengan keluarga Harno yang baru pindah domisili, sehingga belum memiliki kartu Jamkesmas.

"Sebenarnya memang asli warga di sini, tetapi lama tinggal di kota, jadi sementara kartu Jamkesmas dalam proses usulan," katanya.

Hingga berita ini ditayangkan, suarkpk.com belum berhasil memperoleh konfirmasi Kepala Desa Telawah, Imam Budiawan. (Hari/red).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)