FOTO : Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri mendampingi Kunker Spesifik Komisi IV DPR RI ke lokasi food estate.
KAPUAS, suarakpk.com - Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mendampingi kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke lokasi food estate yang
berada di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (25/03/2021). Rombongan
kunjungan kerja spesifik ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma
Rini.
“Kita juga pengen (ingin) lihat sejauh mana sebenarnya
keberhasilan itu. Keberhasilan yang merupakan program mayoritas nasional, kita
juga mau lihat, tidak hanya dengar saja tetapi secara fisik kita juga mau
melihat perkembangannya. Dan menarik kalau menurut saya, ketika perjalanan saja
banyak hal yang harus kita kaji lebih dalam lagi, lebih luas lagi tentang
keberadaan food estate,” ungkap Anggia Erma Rini selaku Ketua Tim kunjungan
kerja spesifik tersebut.
Anggota rombongan kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI
ini diantaranya adalah Vita Ervina, Ono Surono, Endro Hermono, TA Khalid, Yessy
Melania, Julie Sutrisno, Bambang Purwanto, Andi Akmal Pasluddin, Fachry Pahlevi
Kanggoasa, serta tim sekretariat Komisi IV. Turut pula dalam rombongan
kunjungan kerja ini Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP)
Kementerian Pertanian Sarwo Edhy.
Dalam peninjauan ini Sekda Kalteng, Tim kunjungan kerja
spesifik Komisi IV DPR RI, Dirjen PSP Kementerian Pertanian, serta rombongan
menyaksikan langsung proses panen padi di Desa A2 Petak Batuah, Kecamatan
Dadahup tersebut. Kemudian acara dirangkai dengan sesi dialog bersama
stakeholder terkait dan beberapa anggota kelompok tani sekitar untuk mengetahui
perkembangan dan kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan program
nasional food estate ini.
Disela-sela kegiatan peninjauan, Dirjen PSP Kementerian
Pertanian Sarwo Edhy dalam sesi wawancara mengungkapkan bahwa pada tahun 2020
lalu, Pemerintah masih fokus ke lahan intensifikasi seluas 30.000 Ha. “Di
Pulang Pisau 10.000 Ha di Kapuas 20.000 Ha. Di Pulang Pisau itu yang belum
tanam, karena ada di beberapa titik masih banjir, itu lebih kurang sekarang
tinggal 200 Ha (di Pulang Pisau). Di Kapuas yang belum ditanam karena airnya
ada yang masih tinggi itu lebih kurang 3.000 Ha. Jadi, jumlah yang sudah
ditanam secara nasional untuk Food Estate dari 30.000 Ha itu lebih kurang sudah
27.000 Ha. Di Kapuas ini dari target 20.000 Ha sudah ditanam lebih kurang
17.000 Ha,” beber Dirjen Sarwo Edhy.
Selain itu, Dirjen Sarwo Edhy juga mengemukakan tujuan dari
kegiatan pengawasan dan peninjauan langsung ke lokasi food estate di Kalimantan
Tengah ini. “Pertama, menambah perluasan areal tanam baru. Artinya apa, bahwa
yang biasanya tanam sekali, itu sekarang bisa dua kali. Mudah-mudahan nanti
kalau sudah normal dua kali, (kemudian) bisa tiga kali. Itu harapan kita
sehingga pendapatan petani akan bertambah juga (untuk) kesejahteraannya”, ucap
Dirjen PSP Kementerian Pertanian tersebut.
“Yang kedua, meningkatkan provitas, produktivitas setiap
hektarnya yang biasanya 1,5-2 hektar bahkan saya dengar dari petani ada yang
menyampaikan cuma mendapatkan 1 ton per hektar, rata-rata misalnya 1 ton – 2
ton per hektar, sekarang tadi sudah di ubin 5,3 ton per hektar. Artinya apa,
sudah meningkat lebih kurang 3 ton per hektar, kira-kira seperti itu,” terang
Dirjen Sarwo Edhy lebih lanjut.
Sarwo Edhy juga mengutarakan mengenai tujuan program nasional
Food Estate ini, “Produktivitasnya akan naik, diharapkan kalau provitasnya
naik, produksinya (pun) naik. Produksi ini naik karena kedepan Kalimantan
Tengah akan dijadikan sebagai penyangga pangan untuk wilayah Timur. Sehingga
Pak (Presiden) Jokowi itu sangat concern untuk membuat food estate di
Kalimantan Tengah ini”.
Selain itu juga, Dirjen Sarwo Edhy mengungkapkan target yang
ingin dicapai pada tahun 2021 ini. “Kemudian kita coba memaksimalkan dan untuk
(tahun) 2021 itu target kita untuk intensifikasi adalah lebih kurang 20.000 Ha.
Kemudian, untuk eksensifikasinya itu lebih kurang yang sudah kita validasi dari
79.000 Ha itu yang sudah masuk ke areal of interest itu 22.992 Ha. Itu yang
eksensifikasi, kita membuka lahan baru. Jadi, hutan-hutan yang sudah
tinggi-tinggi pohonnya kita lakukan clearing, land levelling, kemudian kita
olah, kita tanam,” tutur Dirjen Sarwo Edhy menjelaskan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama juga Ketua Tim
rombongan kunjungan kerja spesifikasi, yaitu Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma
Rini mengemukakan alasannya beserta rombongan untuk meninjau langsung lokasi
Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas ini. “Kita juga ingin lihat
sejauh mana sebenarnya keberhasilan itu. Keberhasilan yang merupakan program
mayoritas nasional, kita juga mau lihat, tidak hanya dengar saja, tetapi secara
fisik kita juga mau melihat perkembangannya. Dan menarik kalau menurut saya,
ketika perjalanan saja banyak hal yang harus kita kaji lebih dalam lagi, lebih
luas lagi, tentang keberadaan Food Estate”, ungkap Anggia Erma Rini.
“Cita-citanya sudah bagus banget (sekali) kan, tetapi memang
harus, kita DPR Komisi IV, bersama teman-teman kan proses melihat secara
langsung, pengawasan juga, supaya kita bisa juga bisa menghasilkan yang
maksimal. Bersama-sama dengan Pak Dirjen juga, jadi kalau ada pertanyaan bisa
langsung juga (dijawab)”, imbuh Anggia Erma Rini lebih lanjut.
Kemudian, Anggia Erma Rini juga mengutarakan harapannya bahwa
Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat menjadi contoh atau model
keberhasilan yang telah dicapai Pemerintah Pusat dan Daerah. “Harapannya, ini
menjadi model bagi kita semua dan kalau selesai, misalnya program ini selesai,
tidak kemudian selesai juga, masyarakat bisa langsung lebih berkesinambungan
lagi. Dan, distribusi kebijakannnya itu menyeluruh, tidak hanya menghasilkan
beras saja, tetapi juga bagaimana bisa mensejahterakan masyarakat. Jadi, kalau
sudah panen terus mau diapakan. Kan Food Estate nya kan beragam juga,” ungkap
Wakil Ketua Komisi IV tersebut.
Terkait dengan alih fungsi lahan, Anggia Erma Rini juga
mengemukakan bahwa harus ada kesinambungan dan pemeliharaan lebih lanjut agar
masyarakat juga dapat diedukasi untuk konsisten dalam menjalankan program
tersebut. “Artinya, tidak hanya program hit and run, tidak hanya begitu, tetapi
ya harus ada pemberdayaan. Makanya teman-teman dari Kementan (Kementerian
Pertanian) juga memperhatikan tentang pemberdayaan masyarakat ini, tidak hanya
dikasih program, setelah itu selesai, tidak begitu, tetapi ada pemberdayaan
masyarakat. Karena masyarakat yang akan
ada di sini seterusnya,” pungkas Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifikasi Komisi
IV DPR RI ini.
Pada kesempatan yang sama juga, Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mengatakan terkait kunjungan kerjanya bersama Komisi IV DPR RI, Pemerintah
Pusat dan Daerah dapat melihat serta mengawasi langsung progres dari Food
Estate yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. “Dengan adanya kunjungan Anggota
Komisi IV ini melihat langsung kondisi, keadaan kita di lapangan, sehingga kami
berharap para Anggota Komisi IV ini, yang membidangi pertanian betul-betul bisa
mengawal dalam program ini. Tentu berkenaan dengan keberhasilan, (maupun)
permasalahan di lapangan, bisa diketahui”, ungkap Sekda Kalteng Fahrizal Fitri.
Sekda Fahrizal Fitri pun berharap dengan adanya kunjungan
kerja dari Komisi IV DPR RI, Provinsi Kalteng bisa mendapatkan dukungan penuh
dari Pemerintah Pusat demi kelancaran dan keberhasilan proyek nasional ini. “Tentu
kami berharap nanti ada dukungan solusi untuk keberhasilan Program food estate di
Kalimantan Tengah ini, yang sebetulnya tahun kemarin kita ada target 30.000 Ha,
kedepan akan meningkat lagi, dan yakinlah apabila kita berkolaborasi dan semua
menjalankan fungsinya masing-masing, Insyaoloh, berkenaan dengan Program food
estate di Kalimantan Tengah, terutama di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau bisa
sukses dan memberikan hasil yang membanggakan,” pungkas Sekda Fahrizal Fitri.
(prokom/hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar