Grobogan, suarakpk. com - Sekitar 500 tanaman berupa cemara laut, tabibuya, bungur, ketapang kencana dan lainnya pagi ini Kamis, 5 Nopember 2020 selesai ditanam. Acara yang diselenggarakan Pemerintah Desa Crewek, Kecamatan Kradenan dipusatkan di area Martupa ( Mata Air Tuju Rupa) yang kedepan direncanakan sebagai destinasi wisata desa.
Acara dibuka dengan upacara Peringatan Hari Tanam yang diselenggarakan pada hari ini. Sebagai Irup Camat Kradenan Sri Suhartini, S. Sos. MM dengan peserta upacara, jajaran Forkompincam Kradenan, Kepala Desa sekecamatan Kradenan, petugas perwakilan Dinas Kehutanan Jawa Tengah wilayah kabupaten Grobogan, Blora dan Rembang, Pramuka dari Saka Wana Bhakti, Relawan Hijau, perangkat desa Crewek beserta Pokdarwis, Karang Taruna desa dan disaksikan ratusan warga desa Crewek.
Disela acara penanaman pohon kepada Media suarakpk, Kepala Desa Crewek Purwoto, SH mengatakan bahwa acara ini sebagai puncak peringatan hari Penanaman Pohon di Kecamatan Kradenan.
"Kami bekerjasama dengan banyak pihak terutama Dinas Kehutanan Jawa Tengah, Pramuka, Relawan, dan para pemangku kepentingan yang lain, intinya kami berharap pemerintah desa dan warga tidak hanya meraih sukses penanaman hari ini, tetapi harapan kami yang lebih besar selaku pemerintah dan juga sebagai harapan dankepentingan masyarakat luas terutama desa Crewek adalah agar area ini yang semula sebagai tambang garam yang karenanya bercirikan gersang dan panas dapat tumbuh hijau dan menyejukkan. Area yang seluas sekitar 5 ha ini akan kita konsentrasikan sebagai area publik syukur kedepan harapan kami bisa sebagai bagian dari andil kami dalam pengembangan industri kreatif yaitu zona destinasi wisata.Ini harapan jangka panjang kami,dan apa bila area ini berhasil lebih dulu kita hijaukan. Bila program " Go Green" , tercapai maka tahapannya kita mulai marketkan area ini sebagai bagian tujuan wisata kabupaten Grobogan bersama desa - desa yang lain,karena di area ini ada satu lagi yang menarik selain sebagai tambang garam walaupun bukan area pantai, tetapi ada ditemukan mata air atau sumber air yang berwarna tuju macam warna. Maka kami membuat brand untuk tempat ini "MARTUPA ", mata air tuju rupa" katanya .
Sementara itu Ketua BPD (Badan Perwakilan Desa) desa Crewek Siswanto,S.Pd,M.Pd saat mendampingi Purwoto, ia juga berharap agar pasca penanaman ini masyarakat mampu menjaga dan memelihara tanaman ini tumbuh,agar suasana hijau, rindang ada di area ini. Selain membuat rindang kita berharap area ini bisa menjadi area grow (tumbuh-pen) nya ekonomi masyarakat. Karena area ini cukup strategis yaitu ada pinggir jalan propinsi Kuwu - Sragen, lingkungan pasar desa, balai desa, masjid dan area vukup luas, sehingga ke depan leluasa dalam pemetaannya.
Dalam instruksinya Camat Kradenan selaku Inspektur Upacara mengamanatkan, "Hendaknya manusia dapat bersahabat dengan alam,karena keramahan alam telah terbukti membuat tata kehidupan manusia menjadi harmoni. Sekarang tinggal kita berkewajiban menjaga keharmonian itu hingga penyatuan kita dan alam benar-benar dalam keharmonian.Begitu juga kita hendaknya mampu mewariskan nilai - nilai menjaga keharmonian dengan alam ini kepada anak cucu generasi setelah kita. Kalaulah hanya diwarisi alam tanpa diwarisi nilai dan mental yang baik tentang arti pentingnya penjagaan alam tentu akan sia-sia. Hanya berapa lama jutaan pohon di tebang dan dihabisi secara brutal, padahal kita menunggu pohon itu hingga puluhan tahun untuk kita nikmati kerindangannya, ini karena miskinnya manusia dari nilai dan mental akan kepentingan penjagaan alam sekitar," ucapnya dihadapan para peserta.
Acara juga disemarakkan dengan pertunjukan Seni Tari Barongan dan beberapa kelompok Seni Beladiri yang beratraksi hingga menambah kesemarakan acara "Penanaman Massal" ditengah teriknya matahari (nour/ red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar