Nuraisah Keluhkan Pelayanan RS Panti Waluyo Purworejo - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

24 Juli 2020

Nuraisah Keluhkan Pelayanan RS Panti Waluyo Purworejo

PURWOREJO, suarakpk.com – Pasien pada hakikatnya mempunyai hak untuk memperoleh segala upaya pengobatan yang layak dan sesuai dengan standar prosedur pelayanan kesehatan, apalagi pasien tersebut sedang dalam keadaan gawat dalurat. Tetapi hal tersebut tidak dirasakan oleh Nuraisah (36), warga Desa Sucen Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Diceritakan Nuraisah beberapa waktu kemarin, Rabu (22/07/2020), bahwa kejadian berawal pada hari senin 13 juli 2020 pukul 15.00 WIB, dirinya bersama suami dan keluarganya datang ke Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo, untuk memeriksakan keluhan sakitnya paska insiden motor beberapa waktu yang lalu.
"Karna rasa sakit yang teramat, maka saya putuskan untuk berobat ke Rumah Sakit Panti Waluyo. Sesampainya saya di sana, saya ditangani oleh Dr. Djoko Kraksono, Sp.S beserta asistennya, karena melihat kondisi saya yang tidak kuat berdiri maka Dr. Djoko Kraksono menyarankan saya untuk melakukan rontgen," ceritanya.
Dijelaskan Nuraisah bahwa setelah rontgen, Dr.Djoko Kraksono dibantu asistennya memberi suntikan padanya dan mengatakan untuk kembali lagi kontrol pada tanggal 20 juli 2020 sekalian ambil hasil rontgen.
"Tetapi kalau tiga hari ke depan tidak ada perubahan, asisten Dr. Djoko Kraksono menyarankan, saya untuk kembali periksa dan langsung masuk IGD supaya langsung ada tindakan," jelasnya.
Nuraisah mengungkapkan, karena memang dirasa tidak ada perubahan, dirinya ditemani suami dan rekan kerjanya, pada kamis (16/7/2020), kembali lagi datang ke Rumah Sakit Panti Waluyo dan langsung masuk IGD, sesuai arahan asisten Dr. Djoko Kraksono beberapa hari lalu, ia dengan kondisi merintih menahan rasa sakit.
Namun, lanjut Nuraisah, dikarenakan Dokter IGD sedang melakukan tindakan pasien yang sedang darurat, dirinya diminta menunggu. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Dokter IGD, yang bernama Dr. Agus datang dan melakukan pemerisaan hasil rontgen.
“Tetapi setelah memeriksa hasil rontgen, Dr. Agus menyatakan, kalau saya tidak sakit apa apa. Padahal mereka para perawat IGD pun tahu, ketika masuk ke dalam ruang IGD perlu beberapa orang untuk membantu saya, jangankan untuk berjalan, untuk duduk dan berdiri saja tidak kuat, kenapa Dr Agus bisa bilang kalau saya tidak sakit apa apa," tanyanya.
Nuraisah menjelaskan, usai pemeriksaan hasil rontgen, Dr. Agus menyarankan dirinya untuk pulang, yang menyatakan pasien tidak sakit apa apa.
Dengan menahan rasa sakit, beberapa perawat bantu mengangkat Nuraisah masuk kedalam mobil dan pulang.
Mendapat perlakukan demikian, Nuraisah berharap dan meminta pemerintah terkait untuk menindak manajemen Rumah Sakit Panti Waluyo, agar ke depan pelayanan lebih baik.
"Orang berobat ke Rumah Sakit itu, ya pastinya orang sakit yang berharap sembuh, tapi pelayanannya kok seperti itu,” ucapnya.
Terpisah saat dikonfirmasi, Kepala Humas Rumah sakit Panti Waluyo kepada awak media mengatakan bahwa permasalahan tersebut akan jadi perhatian pihaknya.
"Permasalahan ini kami tampung dulu, nanti kami bawa ke manajemen dulu, mungkin nanti dari situ baru paham," pugkas Widia. (Alex/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)