Ketua DPRD Kabupaten Blora Sampaikan Perkembangan Terkini Virus Corona - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

06 Juni 2020

Ketua DPRD Kabupaten Blora Sampaikan Perkembangan Terkini Virus Corona


BLORA, suarakpk.com – Perkembangan terbaru tentang kondisi persebaran wabah Covid-19 di Kabupaten Blora, beberapa hari yang lalu, Jumat (5/6) disampaikan oleh Wakil Ketua TIM Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Blora, H. M. Dasum, SE, MMA di media center posko GTPP Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Nampak hadir Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim dan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Hadi Praseno,S.Sos.
Dituturkan Dasum terkait Eskalasi perkembangan per Jumat, 5 Juni 2020 pukul 09.38 WIB Yang positif masih sama yakni 30 kasus, rinciannya 22 dirawat, 3 meninggal dan 5 orang sembuh, pasien reaktif Rapid-Test sebanyak 128 xorang. Adapun PDP masih ada 6 orang  yang diawasi, ODP 25 orang, dan OTG 137 orang.
“Hari ini semua ASN mulai masuk untuk bekerja di kantor, sudah tidak ada lagi yang WFH (Work From Home), dengan tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan yang berlaku agar bisa memberikan pelayanan masyarakat dengan baik. hal pertama yang perlu dilakukan untuk menyongsong new normal atau normal baru adalah berdamai dengan kondisi yang terjadi   saat ini,” ujar Dasum.
Ditandaskan Dasum, berdamai bukan berarti menyerah dan pasrah melainkan menyadari bahwa kini ada virus corona di tengah kehidupan keseharian. Untuk hidup berdampingan dengan virus Covid-19, diperlukan pula stamina dan imun yang baik, olahraga penting dilakukan demi menjaga daya tahan tubuh.
“Olahraga itu tak harus berat, kegiatan seperti berjalan kaki atau lari sudah bisa memengaruhi kondisi psikis,“ tandas politisi senior ini.
Dasum kembali menekankan masyarakat tidak sembarangan menyebarkan informasi terkait Covid-19 ini. Apalagi, jika belum ada hasil pemeriksaan yang jelas dari tenaga kesehatan.
Ditegaskannya Rapid Test bukan diagnostik, tetapi sebagai screening/seleksi/pilah antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi karena ada keluhan klinis, resiko terpapar dan seterusnya.
“Walau bukan diagnostik, pemeriksaan ini sangat membantu dalam memutus mata rantai penularan. Sedangkan Pemeriksaan diagnostik untuk Covid-19 adalah real time-PCR (RT-PCR) melalui Swab/usapan tenggorokan,” tegasnya.
Hasil reaktif pada Rapid Test lanjut Dasum, hal tersebut tidak serta merta seseorang dikatakan sebagai penderita Covid-19, mesti diikuti dengan RT-PCR.
“Hal ini penting guna menghindari stigmatisasi di tengah masyarakat terhadap Rapid Tes reaktif,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dasum juga menghimbau warga masyarakat tidak membesar besarkan yang reaktif hasil Rapid Tes.
“Masyarakat harus pahami dulu apa itu. Jangan pula mendiskriminasikan keluarganya, tapi sebaliknya diberikan motivasi dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini, sebab ini bukan aib, tapi virus yang menganggu kesehatan dan imunitas tubuh”, tegas Dasum menutup sambutannya. (Bambang/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)