KEBUMEN, suarakpk.com
– Sosialisasi penanggulangan bencana alam banjir bandang waduk
wadaslintang belum berapa lama ini, Senin (30/9) digelar oleh Kodim
0709/Kebumen. Dalam Sosialisasi atas kerjasama Kodim 0709/Kebumen dengan BPBD
Kab.Kebumen dipimpin langsung oleh Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf Zamril
Philiang di Hotel Mexolie Kebumen diikuti seluruh jajaran lintas sektoral di
lingkungan Pemkab Kebumen bertempat dan 200 orang peserta.
Selain itu,
sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh Kepala Staf Kodim 0709/Kebumen Mayor
Chb Dapotman Pandiangan, S.T, Kepala BPBD Kab. Kebumen Drs Eko Widianto, para
Perwira Staf beserta para Danramil jajaran Kodim 0709/Kbm, Perwakilan para
anggota Kodim 0709/Kebumen, Perwakilan para anggota Polres Kebumen, Perwakilan
para Kades, Perwakilan Perangkat Desa, Para Relawan dan anggota BPBD Kab.
Kebumen.
Kepala BPBD Kab.
Kebumen Drs Eko Widianto dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut
sebagai tindaklanjut dari sosialisasi sebelumnya yang dilakukan oleh Korem
072/Pamungkas tahun 2017 di Sempor.
“Kami menidak
lanjuti tentang sosialisasi yang sudah dilaksanakan oleh Korem 072/Pamungkas
tahun 2017 di Sempor, yang semula dari Korem sebetulnya berharap ini bisa
dilakukan bersama-sama dengan Kodim 0708/Purworejo waktu koordinasi ke
Purworejo untuk bisa dilakukan bersama-sama walaupun wilayahnya masing-masing,”
tuturnya.
Akan tapi, lanjut
Eko, tidak menjadikan persoalan bagi kita sekalian pada hematnya, untuk kegiatan
ini kita akan mengajak ke semua pemangku kepentingan baik itu dari aparat
kesatuan atau mungkin juga dari OPD sampai dengan relawan dan masyarakat.
“Untuk
bersama-sama manakala sewaktu-waktu hal itu terjadi paling tidak kita sudah
pernah melakukan simulasi di mana harapan itu nanti bisa mengurangi korban atau
mungkin juga kerugian yang diderita oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya,
wilayah Kab.Kebumen yang terdiri dari 460 Desa dan 26 Kecamatan didampingi
Camat masing-masing sebagai pimpinan OPDnya tetap akan sangat repot kalau
sampai hal itu terjadi.
“Untuk itu kita
harus adil dalam membantu masyarakat terlebih dijajaran TNI,” tandas Eko.
Sementara Dandim
0709/Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang dalam arahannya mengatakan, bahwa kegiatan
sosialisasi ini, dimaksudkan untuk mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan dalam
penanggulangan bencana alam.
“Kita dapat
mendirikan Posko bencana yang dibantu TNI dan Polri, kita tidak mengharapkan
bencana, tapi kita dapat antisipasi sebelum bencana itu terjadi di wilayah
kebumen,” ucap Dandim.
Letkol Inf Zamril
Philiang juga mengajak semua yang hadir untuk dapat saling bekerjasama.
“Untuk itu kami
minta kepada rekan-rekan sekalian untuk dapat bekerjasama karena ini tanggugjawab
kita semua,“ katanya.
Lanjut Dandim,
menjelaskan, bencana banjir, tanah longsor, ancaman angin kencang, puting beliung
yang dapat mengancam kita kapan saja.
“Ini memerlukan
kepekaan terhadap perubahan iklim dan cuaca yang dianggap ekstrim, untuk itu
saya menghimbau kepada semua pihak untuk selalu waspada jika hal-hal tersebut
berada di wilayah kita,” himbau Letkol Inf Zamril Philiang.
Dandim juga
memberikan contoh dari bencana Hidrometeorologi, seperti banjir, angin puting
beliung, tanah longsor contoh bencana hidrometeorologi dulu yang pernah terjadi
di wilayah Kec. Adimulyo.
“Disini kami sudah
membuat pemetaan tanah yang akan terjadi pergerakan tanah di wilayah Kabupaten
Kebumen yakni di wilayah Kecamatan Ayah dan Buayan,” papar Dandim.
Dirinya
mengingatkan perlunya dilalukan latihkan mitigasi bencana mulai dari pra
penanggulangan bencana, tanggap bencana, hingga penanganan pasca bencana.
“Siapkan selalu
sarana dan prasarana dalam mendukung kesiapsiagaan kita dan kesiapan bilamana
bencana itu terjadi. Lakukan terus koordinasi yang baik antar instansi terkait
dan staf pemerintahan yang lain dalam penanganan kegiatan ini,” tegas Letkol
Inf Zamril Philiang.
Ditambahkan
Dandim, semua yang hadir untuk dapat memiliki reaksi cepat sebagai bentuk
ketanggap segeraan dalam aksi penyelamatan/evakuasi korban dan jangan
terlambat. Cek dan fungsikan kembali peralatan yang ada dalam mendukung tugas
ini, lakukan deteksi bencana bukan hanya pada ancaman banjir dan longsor saja
termasuk ancaman bencana lainnya tetapi juga kita harus waspada terhadap
ancaman tsunami terutama di wilayah-wilayah rawan tsunami yakni mulai dari
Mirit, Ambal, Buluspesantren, Petanahan, Klirong, Puring, Buayan dan Ayah.
“Yang semua itu
memerlukan perhatian serius oleh segenap lapisan pemerintah daerah dan segenap
lapisan masyarakat.” pungkas Dandim. (riyanto/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar