LABUHANBATU, suarakpk.com - Sebagai langkah serta upaya nyata dalam bentuk kebijakan dan program, baik Nasional maupun Daerah, perlunya ada gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal dari ancaman kepunahan.
"Kegiatan ini, merupakan momentum yang tepat dalam konsep realisasi ancaman kerusakan lingkungan kedepan", kata Bupati Labuhanbatu melalui Syahbela Rusli Siregar pada Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2017, di Komplek Dinas Lingkungan Hidup Pemkab setempat. Rabu (20/12).
Kata dia, keprihatinan akan kerusakan ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati, tidak hanya dapat di bicarakan dalam konteks tukar pikiran atau seminar saja. Dimana, pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga sangat menyadari bahwa di butuhkan suatu tindakan atau aksi nyata berupa gerakan yg melibatkan seluruh komponen masyarakat dan bersifat nasional.
"Mari kita semua mulai berfikir positif, tindakan atau aksi itu di harapkan supaya dapat menyadarkan seluruh komponen masyarakat bahwa seluruh ekosistem dan keanekaragaman hayati adalah aset bangsa" sebutnya.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah unsur OPD di lingkungan Pemkab Labuhanbatu itu, Syahbela menegaskan, Peringatan HCPSN ini merupakan momen yg tepat untuk penyadaran tentang pentingnya pelestarian dan pemanfaatan
keanekaragaman hayati.
"mari kita hijaukan lingkungan, diharapkan kita semua agar dapat lebih peduli kesadaran dan membentuk kecintaan masyarakat pada puspa dan satwa agar keanekaragaman hayati tetap lestari" pintanya.
Kegiatan ini, juga diwarnai dengan gerakan penanaman pohon bunga pucuk merah dan bunga kertas disejumlah lokasi, sekaligus mengajak masyarakat untuk memperbanyak penanaman pohon di lingkungan sekitar, serta pemberian bibit bunga secara simbolis kepada Sekolah dan OPD Pemkab setempat.(IR.012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar