Pulihkan Budaya, Raja/Sultan Dan Ulama Nusantara Tanda Tangani Prasasti "Sabda Nawacakra" - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

22 Desember 2017

Pulihkan Budaya, Raja/Sultan Dan Ulama Nusantara Tanda Tangani Prasasti "Sabda Nawacakra"


Ket Foto : Para Raja/Sultan dan Ulama Foto Bersama Usai Penandatanganan Prasasti Sabda Nawacakra

KENDAL, suarakpk.com – Semakin lunturnya nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur Nusantara dan nilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia akhir akhir ini telah menggerakkan rasa keprihatinan para Raja dan Sultan serta para Ulama se Nusantara, dengan dasar tersebut tercetus sebuah keinginan para raja/sultan dan Ulama senusantara untuk duduk bersama merumuskan sebuah prasasti pengembalian budaya nusantara yang dikemas dalam sebuah pesan moral "SABDA NAWACAKRA" yang akan di wariskan kepada anak cucu ke depan.
Pertemuan Raja/Sultan dan Ulama senusantara yang dimulai sejak kemarin kamis (21/12) untuk merumuskan dan penandatanganan prasasti Sabda Nawacakra digagas dan dipelopori oleh perwakilan kerajaan dan kesultanan serta para Ulama yang peduli akan nasib bangsa Indonesia.
Pantauan suarakpk.com di lokasi hari ini, jumat (22/12) nampak dihadiri oleh perwakilan dari Kerajaan Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Madura, Indrapura, Banten, Pasundan dan lainnya.
Pelopor acara silahturrohmi raja/sultan dan ulama, Ustad Gus Nur mengatakan kegiatan penandatangan prasasti Sabda Nawacakra merupakan sikap kepedulian para raja/sultan dan ulama dengan kondisi budaya leluhur nusantara yang makin terkikis oleh era globalisasi.
"saya hanya menjalankan amanah para ulama untuk mempertemukan dan mendudukan bersama, menyamakan persepsi atas kondisi budaya negara ini yang merupakan cerminan dari budaya nusantara." kata gus nur kepada suarakpk.com di sela sela kegiatan penandatangan prasasti Sabda Nawacakra pada hari jumat (22/12) di Kraton Madukara, Sekatul, Kendal, Jawa Tengah.
Gus Nur menjelaskan Sabda Nawacandra merupakan hasil dari ikhtiar para ulama selama kurang lebih satu tahun ini, dan telah dibahas oleh para Ulama dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera.
"Sabda Nawacakra ini merupakan hasil ikhtiar para ulama dan menjadi titik awal bangkitkan budaya nusantara. Setelah ditanda tangani, segera akan diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia di Istana Merdeka."katanya.
Selain itu, menurut Gus Nur bahwa mempersatukan kembali para ulama dengan para raja/sultan merupakan kilas balik sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana para Ulama memiliki tugas berdoa memohon petunjuk kepada Allah SWT, dan saat memperoleh isyaroh, maka para ulama mendiskusikannya dan memberikan pandangan pada Raja/Sultan sebagai pemegang tata pemerintahan, namun saat ini setelah semua menjadi kesepakatan bersama para Ulama dan raja/sultan, akan diserahkan kepada presiden Republik Indonesia untuk menjadi bahan kajian dan pertimbangan dalam memimpin tata negara Indonesia.
Gus Nur juga mengingatkan bahwa anak-anak saat ini merupakan calon pemimpin kehidupan negara ini, dan dia juga menegaskan, bahwa kita saat ini wajib hukumnya memberikan warisan budaya yang terbaik pada anak-anak sebagaimana yang telah diwariskan oleh para leluhur nusantara.
"Setelah penanda tanganan prasasti, para Raja/Sultan dan Ulama melanjutkan kegiatan ruwatan Rajawali di Candi Gedongsongo, Sumowono, Kabupaten Semarang yang akan dilaksanakan besok sabtu, (23/12) sekira pukul 08.00 wib dengan berbagai hiburan." jelas Gus Nur.
Di sisi lain, Kabag Hubal MUI Pusat, Dr.Muslih Nashoha,MA yang turut hadir dalam sarasehan perumusan dan penandatanganan Prasasti Sabda Nawacakra saat ditemui suarakpk.com mengatakan, bahwa MUI sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan positif atas kepedulian Raja/Sultan dan Ulama untuk memperjuangkan mengembalikan nilai-nilai budaya nusantara yang akhir-akhir ini tergeser oleh budaya asing, sehingga banyak anak dibawah umur sudah kehilangan rasa malu dan sopan santun.
“saya atasnama MUI sangat mengapresiasi atas terlaksananya penandatanganan prasasti Sabda Nawacakra yang merupakan upaya kepedulian para Yang Mulia Raja/Sultan dan Ulama untuk mengembalikan nilai-nilai budaya nusantara.” kata Muslih.
Dirinya juga berharap setelah penandatanganan prasasti bisa untuk terus di sosialisasikan kepada masyarakat, khususnya kepada lingkungan kehidupan para raja/sultan masing-masing.
“setelah penandatanganan ini, kita berharap akan ada tindaklanjutnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di lingkungan kehidupan para Raja/Sultan dan Ulama di seluruh Nusantara ini.” harap Muslih.
Ket Foto : Imam Supaat saat menandatangani prasasti Sabda Nawacakra

Terpisah, Imam Supaat yang merupakan perwakilan dari budaya kejawen mengatakan, sangat mendukung penandatanganan Prasasti Sabda Nawacakra yang merupakan tonggak awal sejarah pengembalian moral dan budaya Nusantara yang selama ini tergeser oleh budaya asing sehingga melupakan perjuangan para leluhur nusantara yang telah mengorbankan segalanya untuk negara ini hingga merdeka.
"saya sebagai pemuda sangat mendukung sekali prasasti Sabda Nawacakra yang merupakan hasil ikhtiar spiritual para kyai dengan alam ini." kata Imam yang juga menjabat sebagai Pimpinan Redaksi SUARAKPK.
Menurut Imam, hari jumat ini memiliki nilai tersendiri, selain menjadi nilai sejarah ke depannya, hari jumat saat ini juga bertepatan dengan hari Ibu.
“hari ini merupakan hari ibu, dan diperingati oleh semua ibu di seluruh Nusantara, sekaligus merupakan hari dimana menjadi tonggak sejarah tekad para raja/sultan dan ulama untuk mengembalikan nilai budaya nusantara yang akhir-akhir ini semakin jauh dari harapan para leluhur.” ucap Imam.
Pimpinan Redaksi SUARAKPK yang sekaligus sebagai Ketua Umum Garda Amanah Indonesia ini terus mengingatkan tentang kehidupan yang akan datang, dimana ahli waris atas kehidupan sekarang ini adalah anak-anak kita semua.
“satu hal yang perlu diingat, bahwa anak-anak adalah pewaris pertama akan keadaan kita saat ini.” pungkas Imam.
 (01/red)

1 komentar:

  1. Alhamdulillah... Semoga menjadi gerakan yang berkamajuan demi langgengnya budaya Adi luhur

    BalasHapus

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)