SALATIGA, suarakpk.com – Nampak
ada yang berbeda di Aula Gereja Katholik ‘Kristus Raja Semesta Alam’, yang
terletak di Jalan Sumatera, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota
Salatiga, terlihat ratusan orang dari berbagai agama yang berada di Kota
Salatiga serius mengikuti “Sarasehan Lintas Agama” yang digelar oleh Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Salatiga, Rabu (25/10). Selain ratusan umat
beragama, juga terlihat KH Noor Rofiq, Pendeta Daniel Herry Iswanto, Romo
Agustinus Parso Subroto, Romo Wiko Satya Dharma, Go Soe Hiendari, serta Hoo
Tjin Oen.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota
Salatiga H Muh Haris.
Pantauan di lapangan, dalam sambutannya, Haris
mengingkatkan agar masyarakat mampu memahami makna agama yang menjadi alat
pemersatu kehidupan berbangsa dan bernegara, dan melalui kegiatan tersebut
haris juga berharap masyarakat bisa bersinergi dalam membangun Kota Salatiga.
“Agama itu harus dapat atau bisa dipahami bersama,
karena merupakan alat pemersatu. Maka, agama, negara, serta masyarakat harus
bersinergi dalam membangun Kota Salatiga ‘Hati Beriman’ ini. Selain itu, dapat
menjadikan agama sebagai alat dalam memberikan spirit membangun Salatiga,” kata
H Muh Haris.
Lebih lanjut, Haris menegaskan, bahwa masyarakat harus
dapat mengembangkan tiga pilar toleransi, yaitu toleransi internal umat agama,
antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah. Ini harus
dipahami seluruh lapisan masyarakat.
Sementara, Ketua FKUB Kota Salatiga KH Noor Rofiq
menyatakan, bahwa siapapun atau manusia itu dapat menganggap agamanya
yang paling benar. Tetapi dalam kehidupan masyarakat harus tetap dan selalu
berdampingan.
“siapapun manusia itu dapat mengganggap agamanya
paling benar, namun kehidupan masyarakat tetap harus selalu damai, bersatu dan
berdampingan bersama.” Kata Rofiq. (IR.04/red)
Patut kita dukung Pak Wawali Salatiga dalam rangka mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonedia.
BalasHapus