SEMARANG, suarakpk.com -Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Komunitas Sahabat Difabel Kota Semarang menyelenggarakan "Gelar Karya 1000 Anak Disabilitas Membatik" Rabu (4/9), di Polder depan Stasiun Tawang.
Kegiatan ini diikuti oleh para penyandang disabilitas se Kota Semarang. Hadir dalam kegiatan tersebut Kadinsos Kota Semarang, Kepala Bapeda Kota Semarang, dan tamu undangan lainnya.
Pemandangan siang itu lain dari biasanya, dengan keterbatasan yang dimiliki, para disabilitas ini unjuk kebolehan membatik ada yang menggunakan kaki, mulut, dan tangan. Mereka membatik sesuai seleranya masing-masing. Hasilnya juga elok dan bernilai seni tinggi.
Ketua Founder Komunitas Sahabat Difabel Kota Semarang, Noviana Dibyantari mengatakan, tujuan diadakan acara ini untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada para disabilitas untuk berkarya seperti umumnya.
Sehingga diharapkan masyarakat awam juga tau bahwa kaum disabilitas ini juga mampu berkarya batik. Dengan begitu masyarakat bisa mendukung sepenuhnya dan membeli karya mereka.
"Justru mereka lebih cekatan, cermat, telaten, dan sabar dalam membatik," tutur Ana.
Salah satu contohnya adalah batik cipratan karya mereka tidak kalah dengan pembatik umumnya dan juga laris manis di pasaran.
Ana mengharap ke depan para penyandang disabilitas ini bisa hidup mandiri secara finansial. Bisa membuka usaha batik/lainnya. "Syukur pemerintah bisa membantu dukungan permodalan. Dengan begitu mereka tidak dianggap beban/menggantungkan kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya. (wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar