SUMENEP, suarakpk.com – Sejumlah pembangunan proyek yang dialokasikan dari Dana Desa (DD)
Tahun Anggaran 2018, di Desa Dasuk Laok, Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep, banyak
menuai protes, baik dari kalangan tokoh masyarakat dan LSM.
27/05/2019 .suarakpk.com.
Dua titik pekerjaan tersebut diduga
dikerjakan secara asal asalan, kuat dugaan proyek tersebut dibuat dan
dikerjakan asal jadi. Hal tersebut terbukti dari hasil penelusuran awak media
www.suarakpk.com dan LSM KKPMP (Komando Kedaulatan Pembela Merah Putih) saat memantau
lokasi beberapa waktu lalu, Senin, (27/5), diduga tidak sesuai dengan juklak
dan juknis yang ada. (Baca Juga : Desa Sendangagung, Lamongan Dapat Alokasi PTSL Sebanyak 3.500 Bidang Tanah)
Untuk Pekerjaan Pengerasan jalan ,
seharusnya dilakukan wales atau di slender biar padat dan tak gampang rusak, namun
kenyataannya berbalik sehingga jalan tersebut sudah mulai rusak dan sulit untuk
dilalui kendaraan bermoror.
Koordinator KKPMP wilayah Jawa Timur,
M. Lasmino menilai jika peprsoalan tersebut akan diungkap dan dilaporkan ke
ranah hukum, karena proyek tersebut yang telah dianggarkan sangat tidak sesuai
dengan besarnya dana yang dianggarkan. Lasmino menilai jika Kepala Desa masih
merasa dilindungi maka Kepala Desa Ruhawa akan dibawa keranah hukum, biar dana
atau uang negara tidak dipergunakan seenaknya.
“agar aparat keamanan terkait harus
segera melakukan audit dan mengkroscek ulang agar kejadian yang sama tidak terulang."
tuturnya. (Baca Juga : KPU Lamongan Terima Piagam Dari Perwakilan Pospera)
Belum lagi tambah Lasmino, pekeejaan
Paving stone, Dia menilai pekerjaannya sangat jauh dari harapan, karena
material yang digunakan utamanya campuran pasir dan semennya sangat tidak
sesuai.
“sehingga banyak paving yang sudah
lepas dari tempatnya, itu semua disebabkan karena diduga tidak memakai pasir
hitam.” ujarnya.
Dari kejadian tersebut KKPMP menilai
dan perlu agar Kepala Dasuk Laok mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan, dan
siapapun yang terlibat akan dibawa ke ranah hukum. “Biar uang negara teselamatkan.”
tegasnya.
Sementara tokoh masyarakat yang tidak mau
disebutkan namanya kesal terhadap Kepala Desa Dasuk Laok, karena merasa
bahwa kepala Desanya telah dilindungi oleh dua oknum wartawan dan LSM. sehingga
semua pekerjaannya tidak beres dan merasa sudah ada yang membekingi. (AJ/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar