Isu Arogansi Kadep Pengamanan Inalum Mencuat, Firman Usman : Prioritas Kami Keamanan dan Ketertiban Publik Bukan Menghalangi Aksi

Batu Bara, suarakpk.com - Aksi damai di depan Main Office PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Kuala Tanjung, pada Kamis 23 Oktober 2025 tertib dan kondusif, sejumlah warga yang tergabung dalam eks pekerja Kokalum menyampaikan aspirasi terkait hak pesangon tanpa mengganggu aktivitas operasional perusahaan.

Namun di tengah jalannya aksi, beredar potongan video yang menampilkan Kepala Departemen Pengamanan (Kadep) Inalum, Firman Usman, dan oleh sebagian pihak yang dinilai beberapa orang bersikap arogan.

Menanggapi hal itu, Firman menegaskan bahwa tindakannya murni merupakan bagian dari tugas menjaga keamanan dan kelancaran operasional di kawasan industri strategis nasional (Obvitnas) dan bukan menghalangi aksi tersebut.

“Saya hanya mengingatkan agar jalur bus karyawan tidak terhalang, di dalam bus itu ada rekan - rekan kita yang pulang mencari nafkah, dan hak mereka juga harus kita jaga,” ujar Firman dengan tenang, Sabtu (25/10/2025).

Firman menegaskan, dirinya tidak bermaksud membatasi aksi damai dan sebaliknya, ia mengapresiasi peserta aksi yang menyampaikan pendapat dengan santun dan tertib, menurutnya, keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan ketertiban publik adalah wujud kedewasaan berdemokrasi.

“Kami menghormati setiap pandangan, namun tugas kami memastikan situasi tetap aman demi aset rakyat, aset negara, dan keselamatan bersama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa isu pesangon bukan ranah bidang keamanan, melainkan menjadi kewenangan manajemen dan mekanisme hukum, meski demikian, pihak keamanan tetap berkomitmen menjaga agar jalannya penyampaian aspirasi berlangsung aman tanpa mengganggu kegiatan vital nasional.

“Menjaga Objek vital nasional adalah amanah undang - undang dan kami berterima kasih kepada masyarakat yang tetap menjaga suasana kondusif, aspirasi warga adalah hak yang dijamin hukum, sementara keamanan industri adalah tanggung jawab bersama,” tutup Firman.

Diharapkan kepada masyarakat agar bijak menanggapi, karena video yang beredar di medsos terkait arogansi kepala departemen belum tentu benar.

Dalam video beredar bus inalum yang membawa karyawan pulang kerja terhenti dan saat itu lah Firman Usman bersama pria gemuk menghampiri serta menunjuk dan terdengar " jalan jalan".

Setelah Firman Usman bersama pria gemuk turun, terlihat bus inalum yang terhenti bisa melanjukan perjalanan.

Dengan gerakan menunjuk yang dilakukan Firman Usman membuat peserta aksi menilai aksi mereka ada yang menghalangi.

(Amy)