Semarang, suaraKPK.com – Suasana penuh khidmat dan semarak menyelimuti halaman Balai Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, pada Minggu malam (17/8/2025). Ribuan warga tumpah ruah menghadiri pengajian umum dan Gondoriyo Bersholawat yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Acara dimulai dengan pengumuman pembagian hadiah lomba yang telah digelar sebelumnya untuk memeriahkan HUT RI. Berbagai lomba olahraga dan seni berhasil memupuk semangat kebersamaan antarwarga desa. Dalam cabang bola voli putra, Dusun Kambangan berhasil meraih juara pertama, disusul Dusun Setro di posisi kedua, dan Dusun Jimbaran di posisi ketiga.
Untuk lomba bulu tangkis putra, Dusun Krajan tampil sebagai juara pertama, Dusun Kambangan sebagai juara kedua, dan Dusun Jimbaran menempati juara ketiga. Sementara itu, dalam lomba paduan suara, RW 11 berhasil menyabet juara pertama, RW 10 meraih juara kedua, dan RW 1 di posisi ketiga. Panitia juga memberikan penghargaan harapan serta pembinaan bagi beberapa RW yang turut berpartisipasi.
Selepas pembagian hadiah, hadirin disuguhkan penampilan memukau dari grup paduan suara Muslimat NU Desa Gondoriyo yang menyanyikan lagu-lagu bernuansa perjuangan dan religi. Penampilan ini berhasil menghangatkan suasana sebelum acara inti dimulai.
Ketua panitia, Musyafak, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pengajian umum dan sholawat ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan.
> “Dengan pengajian ini harapan saya bisa meningkatkan syukur, iman, dan takwa kepada Allah SWT atas karunia kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia,” ujarnya.
Musyafak juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga yang telah mendukung kegiatan ini.
> “Tanpa dukungan masyarakat, acara besar ini tentu sulit terselenggara dengan baik. Semoga keberkahan selalu tercurah untuk Desa Gondoriyo,” imbuhnya.
Kepala Desa Gondoriyo, Arisno, dalam kesempatan yang sama mengajak masyarakat untuk terus bersyukur dengan cara mengisi kemerdekaan melalui pembangunan di segala bidang.
> “Para pahlawan telah berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. Maka tugas kita sebagai generasi penerus adalah mengisinya dengan pembangunan, baik fisik maupun mental,” tutur Arisno.
Dalam sambutannya, Arisno juga menyinggung kabar gembira terkait pembatalan kenaikan pajak PBB-P2 di Kabupaten Semarang.
> “Alhamdulillah, pajak tahun ini tidak jadi naik. Bagi warga yang sudah terlanjur membayar sesuai tarif kenaikan, kelebihan itu akan dikembalikan dan diperhitungkan untuk pembayaran tahun depan,” jelasnya yang disambut tepuk tangan meriah warga.
Hadir pula Kepala KUA Kecamatan Bergas, Muhammad Taftayani, yang mewakili Forkopimca Bergas. Ia berpesan agar masyarakat senantiasa menjaga rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. Dengan mengutip filosofi Jawa Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, ia mengingatkan pentingnya keteladanan, semangat, dan kebersamaan dalam membangun bangsa.
Menjelang tausiah inti, suasana semakin hidup dengan lantunan sholawat dari grup rebana MMA pimpinan Gus Arul. Lagu-lagu bernuansa perjuangan seperti Hubbul Wathan dan 17 Agustus menggema, menambah semarak perayaan malam itu.
Acara puncak diisi oleh tausiah K.H. Lubabul Fuad yang memberikan pesan mendalam tentang persatuan, kesatuan, dan pentingnya syukur dalam kehidupan berbangsa dan beragama.
> “Ada amalan yang berat namun pahalanya besar, yaitu berbuat baik kepada orang yang enggan berbuat baik kepada kita, menyapa mereka yang mendiamkan kita, serta memberi kepada mereka yang enggan memberi. Inilah wujud nyata dari ajaran Islam,” terang K.H. Fuad.
Dengan berlangsungnya pengajian umum dan sholawat ini, masyarakat Gondoriyo berharap keberkahan senantiasa menaungi desa mereka. Selain mempererat ukhuwah, acara ini juga menjadi momentum untuk meneguhkan semangat kebangsaan sekaligus menjaga tradisi spiritual dalam peringatan hari kemerdekaan.
Laporan: Endar Wiharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar