Kota Semarang, Suarakpk.com – Sebagai salah satu sekolah swasta tertua di Kota Semarang yang telah berdiri sejak tahun 1953, SMA Institut Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas. Menyongsong tahun ajaran baru 2025, sekolah ini telah mempersiapkan diri secara matang untuk menyambut proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Kepala SMA Institut Indonesia, Susilo Adi, S.Pd, M.Si, yang telah mengabdi sejak tahun 2003, menyampaikan bahwa proses persiapan PPDB sudah dimulai sejak awal tahun.
“Kami mulai sosialisasi ke SMP mitra sejak Januari lalu. Ini adalah rutinitas tahunan yang kami anggap sangat efektif untuk menyampaikan informasi terkait sekolah kami,” jelas Susilo.
Sekolah ini memiliki jaringan kerja sama dengan berbagai SMP di Kota Semarang dan sekitarnya. Salah satu inovasi promosi yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan turnamen futsal antar-SMP, yang diikuti oleh sekolah negeri maupun swasta. Ajang ini tidak hanya menjadi wadah penyaluran bakat olahraga, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan lingkungan dan budaya sekolah kepada calon siswa.
Pendaftaran PPDB telah dibuka sejak Januari 2025 dan akan ditutup pada 12 Juli 2025. Menurut Susilo Adi, saat ini satu dari delapan kelas yang disediakan telah terisi penuh.
*Persyaratan pendaftaran meliputi:*
- Foto SKL ( Syarat keterangan lulus )
- FC Akta Lahir
- FC KK
- Pas Photo 3x4
- FC Ijazah ( Jika sudah ada )
- Lulusan SMP/sederajat
- Usia maksimal 19 tahun
Dan telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran di tingkat sebelumnya
Memiliki motivasi dan minat belajar tinggi
Lebih lanjut Susilo Adi menambahkan, dalam hal visi dan misi, SMA Institut Indonesia berkomitmen untuk mencetak generasi yang disiplin, religius, dan menjunjung tinggi budaya bangsa, sejalan dengan visi pendidikan nasional. Meskipun lebih dikenal dengan prestasi di bidang non-akademik, seperti olahraga dan seni, SMA Institut Indonesia tetap mendorong siswanya berkembang secara menyeluruh.
“Kami sering menjuarai lomba olahraga seperti futsal, serta aktif dalam seni tari tradisional, modeling, dan band,” tambah Susilo.
*Lingkungan Sekolah yang Mengubah Anak Menjadi Lebih Baik*
Orang tua dari Aurora Nabilla Putri, siswi kelas X-4, mengungkapkan pengalamannya saat awal menyekolahkan putrinya di SMA Institut Indonesia.
“Dulu saya berpikir sekolah swasta itu hanya pilihan terakhir. Tapi Aurora, berbeda dengan kakaknya yang masuk SMA negeri, justru minta didaftarkan ke sekolah ini. Saya sempat kaget tapi tidak melarang, karena saya selalu membebaskan anak menentukan pilihannya, asal bertanggung jawab," ungkapnya.
Orang tua siswi menuturkan, Aurora yang sebelumnya dikenal pendiam dan pasif, kini menunjukkan perubahan signifikan.
“Alhamdulillah, sejak bergabung menjadi anggota OSIS inti, Aurora mulai aktif, berani berkonsultasi dengan guru, dan bekerja sama dengan teman-temannya. Ada chemistry yang kuat antara guru dan siswa di sini. Lingkungannya sangat harmonis.” tuturnya.
Tak hanya aktif secara sosial, Aurora juga berhasil meraih juara umum kelas X pada semester pertama, dan mendapatkan penghargaan bebas SPP selama enam bulan.
“Saya sebagai orang tua sangat mendukung kegiatan sekolah dan OSIS. Saya berharap SMA Institut Indonesia terus mempertahankan kedisiplinan dan suasana belajar yang nyaman. Sekolah ini benar-benar seperti rumah kedua bagi anak-anak kami,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan keteladanan, SMA Institut Indonesia terus membuktikan diri sebagai sekolah yang mampu mencetak siswa-siswi berprestasi dan berkarakter.
( Arief / Red )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar